Model Pembelajaran Direct Instructions

March 31, 2013
Model direct instructions merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secra optimal (Sanjaya, 2006). Berdasarkan pemaparan tersebut, oleh karena materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru, maka siswa tidak dituntut menemukan materi tersebut sehingga pembelajaran ini lebih menekankan kepada proses penyampaian materi dengan berceramah atau lebih sering disebut dengan istilah “chalk and talk”.
Model Pembelajaran Direct Instructions Model Pembelajaran Direct Instructions Reviewed by Sastra Project on March 31, 2013 Rating: 5

Konstruktivisme Psikologis Sosial (Sosiokulturalisme)

March 31, 2013
Vygotsky merupakan tokoh yang meneliti pembentukan dan perkembangan pengetahuan anak secara psikologis namun lebih memfokuskan perhatiannya kepada hubungan dialektik antara individu dan masyarkat dalam pembentukan pengetahuan (Suparno,1997). Vygotsky mengkaji mengenai akibat interaksi sosial bagi perkembangan anak yang lebih berfokus pada bahasa dan budaya. Dengan demikian, Vygotsky menerima pengaruh kepengantaran dalam perkembangan dengan simbol-simbol budaya termasuk bahasa dan intuisi.
Konstruktivisme Psikologis Sosial (Sosiokulturalisme) Konstruktivisme Psikologis Sosial (Sosiokulturalisme) Reviewed by Sastra Project on March 31, 2013 Rating: 5

Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

March 29, 2013
Ketika sebuah batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya, atau sebuah sendok logam diletakkan di dalam secangkir kopi yang panas, beberapa saat kemudian, ujung yang kita pegang akan segera menjadi panas walaupun tidak bersentuhan langsung dengan sumber panas. Dalam hal ini kita katakan bahwa kalor dihantarkan dari ujung yang panas ke ujung lain yang lebih dingin. Konduksi atau hantaran kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul-molekul di tempat itu bergerak lebih cepat. Sementara itu, tumbukan dengan molekul-molekul yang langsung berdekatan lebih lambat, mereka mentransfer sebagian energi ke molekul-molekul
Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi Reviewed by Sastra Project on March 29, 2013 Rating: 5

Model Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain)

March 19, 2013
Model pembelajaran PDEODE pertama kali diusulkan oleh Savander-Ranne & Kolari (Costu, 2008). Model pembelajaran PDEODE merupakan model pembelajaran yang mengkaitkan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa dengan materi yang diajarkan. Model pembelajaran ini mengacu kepada pandangan konstruktivisme yakni pengetahuan yang baru dibangun pada pengetahuan yang ada dengan mengkonstruksi pengetahuan dari fenomena-fenomena alam yang ada di sekitar kita (Costu, 2008). Berdasarkan perspektif konstruktivis, belajar bukanlah murni fenomena stimulus-respon sebagaimana dikonsepsikan para behavioris, akan tetapi belajar adalah proses yang memerlukan
Model Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) Model Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) Reviewed by Sastra Project on March 19, 2013 Rating: 5

Pengertian Prakonsepsi dan Miskonsepsi

March 19, 2013
Sebelum siswa mempelajari suatu konsep, siswa sudah memiliki konsepsi terhadap konsep yang akan dipelajari. Konsepsi tersebut terus berkembang dari pengalaman belajar mereka sehari-hari dalam memahami gejala atau fenomena alam, maupun dari pengalaman belajar mereka pada jenjang pendidikan sebelumnya (Mariawan, 2002). Menurut Duit (1996), konsepsi adalah representasi mental mengenai ciri-ciri dunia luar atau domain-domain teoritik. Konsepsi merupakan perwujudan dari interpretasi seseorang terhadap suatu obyek yang diamatinya yang sering bahkan selalu muncul sebelum pembelajaran, sehingga sering diistilahkan konsepsi prapembelajaran. Konsepsi prapembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu prakonsepsi (preconception) dan miskonsepsi (misconception). Prakonsepsi adalah konsepsi yang berdasarkan pengalaman formal dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan miskonsepsi adalah salah pemahaman yang disebabkan oleh pembelajaran sebelumnya dan kesalahan yang berkaitan dengan prakonsepsi pada umumnya. Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber-sumber lain yang dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Miskonsepsi atau salah konsep merupakan konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para ilmuwan pada bidang yang bersangkutan (Suparno, 2005). Novak (dalam Suparno, 2005) menyatakan bahwa prakonsepsi yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah disebut dengan miskonsepsi. Brown (dalam Suparno, 2005) memandang miskonsepsi sebagai suatu pandangan yang naif dan mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah.

Fowler (dalam Suparno, 2005) memandang miskonsepsi sebagai suatu pengertian yang tidak akurat terhadap konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan konsep-konsep yang tidak benar. Bentuk miskonsepsi dapat berupa kesalahan konsep, hubungan yang tidak benar antar konsep, dan gagasan intuitif atau pandangan yang naif (Suparno, 2005).

Sumber-sumber Miskonsepsi

Suparno (2005) menjelaskan ada lima faktor yang merupakan penyebab miskonsepsi pada siswa, yaitu : 1) siswa, 2) guru, 3) buku teks, 4) konteks, dan 5) metode mengajar.

1) Siswa
Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan dalam 8 kategori, sebagai berikut.

a) Prakonsepsi atau konsep awal siswa. Banyak siswa sudah mempunyai konsep awal sebelum mereka mengikuti pelajaran di sekolah. Prakonsepsi sering bersifat miskonsepsi karena penalaran seseorang terhadap suatu fenomena berbeda-beda.

b) Pemikiran asosiatif yaitu jenis pemikiran yang mengasosiasikan atau menganggap suatu konsep selalu sama dengan konsep yang lain. Asosiasi siswa terhadap istilah yang ditemukan dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari sering menimbulkan salah penafsiran.

c) Pemikiran humanistik yaitu memandang semua benda dari pandangan manusiawi. Tingkah laku benda dipahami sebagai tingkah laku makhluk hidup, sehingga tidak cocok.

d) Reasoning atau penalaran yang tidak lengkap atau salah. Alasan yang tidak lengkap diperoleh dari informasi yang tidak lengkap pula. Akibatnya siswa akan menarik kesimpulan yang salah dan menimbulkan miskonsepsi.

e) Intuisi yang salah, yaitu suatu perasaan dalam diri seseorang yang secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang sesuatu tanpa penelitian secara obyektif dan rasional. Pola pikir intuitif sering dikenal dengan pola pikir yang spontan.

f) Tahap perkembangan kognitif siswa. Secara umum, siswa yang dalam proses perkembangan kognitif akan sulit memahami konsep yang abstrak. Dalam hal ini, siswa baru belajar pada hal-hal yang konkrit yang dapat dilihat dengan indera.

g) Kemampuan siswa. Siswa yang kurang mampu dalam mempelajari fisika akan menemukan kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Secara umum, siswa yang tingkat matematika-logisnya tinggi akan mengalami kesulitan memahami konsep fisika, terlebih konsep yang abstrak.

h) Minat belajar. Siswa yang memiliki minat belajar fisika yang besar akan sedikit mengalami miskonsepsi dibandingkan siswa yang tidak berminat.

2) Guru
Guru yang tidak menguasai bahan atau tidak memahami konsep fisika dengan benar juga merupakan salah satu penyebab miskonsepsi siswa. Guru terkadang menyampaikan konsep fisika yang kompleks secara sederhana dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman siswa. Kadang-kadang guru mengutamakan penyampaian rumusan matematis sedangkan penyampaian konsep fisisnya dikesampingkan. Pola pengajaran guru masih terpaku pada papan tulis, jarang melakukan eksperimen dan penyampaian masalah yang menantang proses berpikir siswa. Miskonsepsi siswa akan semakin kuat apabila guru bersikap otoriter dan menerapkan metode ceramah dalam mengajar. Hal ini mengakibatkan interaksi yang terjadi hanya satu arah, sehingga semakin besar peluang miskonsepsi guru ditransfer langsung pada siswa.

3) Buku Teks
Buku teks yang dapat mengakibatkan munculnya miskonsepsi siswa adalah buku teks yang bahasanya sulit dimengerti dan penjelasannya tidak benar. Buku teks yang terlalu sulit bagi level siswa yang sedang belajar dapat menumbuhkan miskonsepsi karena mereka sulit menangkap isinya.

4) Konteks
Konteks yang dimaksud di sini adalah pengalaman, bahasa sehari-hari, teman, serta keyakinan dan ajaran agama. Bahasa sebagai sumber prakonsepsi pertama sangat potensial mempengaruhi miskonsepsi, karena bahasa mengandung banyak penafsiran.

5) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang tidak sesuai dengan konsep yang dipelajari akan dapat menimbulkan miskonsepsi. Guru yang hanya menggunakan satu metode pembelajaran untuk semua konsep akan memperbesar peluang siswa terjangkit miskonsepsi. Metode ceramah yang tidak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan juga untuk mengungkapkan gagasannya sering kali meneruskan dan memupuk miskonsepsi. Penggunaan analogi yang tidak tepat juga merupakan salah satu penyebab timbulnya miskonsepsi. Metode praktikum yang sangat membantu dalam proses pemahaman, juga dapat menimbulkan miskonsepsi karena siswa hanya dapat menangkap konsep dari data-data yang diperoleh selama praktikum. Metode diskusi juga dapat berperan dalam menciptakan miskonsepsi. Bila dalam diskusi semua siswa mengalami miskonsepsi, maka miskonsepsi mereka semakin diperkuat.

Miskonsepsi merupakan bagian dari pengetahuan yang dimiliki siswa dan bertentangan dengan pelajaran berikutnya, sedemikian sehingga informasi yang baru tidak bisa terintegrasi sewajarnya dan pemahaman siswa kurang serta miskonsepsi terhadap konsep baru tak bisa diabaikan. Pengetahuan siswa yang miskonsepsi mendorong guru untuk menemukan pertanyaan dan permasalahan yang bisa menciptakan ketidakpuasan ke dalam diri siswa terhadap pandangan yang mereka miliki. Dengan demikian akan memunculkan pengenalan gagasan ke arah situasi yang berlawanan. Ini mampu memodifikasi siswa ke arah pandangan yang baru, yang akhirnya menuju ke perubahan konseptual dan pemahaman konseptual (Kolari & Ranne, 2003).

Miskonsepsi terbentuk secara alami dan tidak terelakkan bagian dari proses belajar. Miskonsepsi sering di bawa siswa dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Seperti yang terjadi di sekolah menengah, siswa miskonsepsi terkait konsep gaya berat. Konsep massa, gaya berat, berat/beban, kelembaman massa dan massa gravitasi juga merupakan konsep yang paling miskonsepsi di dalam ilmu fisika oleh para siswa dari sekolah menengah ke universitas (Gonen, 2008). Miskonsepsi bisa berasal dari hasil pengajaran guru yang hanya mengulangi buku catatan dan tidak mengadakan percobaan dengan kuantitas pengamatan (Kwen BOO, 2006).

Penyampaian informasi yang kurang jelas dan kurang lengkap yang diterima oleh siswa dalam proses belajar juga diduga sebagai penyebab terjadinya miskonsepsi. Bahkan pemilihan strategi pengajaran yang kurang tepat, misalnya penggunaan analogi yang kurang tepat, dapat juga mengganggu proses berpikir siswa dan mendapat kesulitan dalam memahami konsep-konsep fisika yang dipelajari.

Menurut Katu (dalam Asma & Masril, 2002), untuk mendeteksi miskonsepsi dapat dilakukan sebagai berikut.

a) Memberi tes diagnostik pada awal perkuliahan atau pada setiap akhir pembahasan. Bentuknya dapat berupa tes obyektif pilihan ganda atau bentuk lain seperti menggambarkan diagram fisis atau vektoris, grafik, atau penjelasan dengan kata-kata.

b) Dengan memberikan tugas-tugas terstruktur misalnya tugas mandiri atau kelompok sebagai tugas akhir pengajaran atau tugas pekerjaan rumah.

c) Dengan memberikan pertanyaan terbuka, pertanyaan terbalik (reverse question) atau pertanyaan yang kaya konteks (context-rich problem).

d) Dengan mengoreksi langkah-langkah yang digunakan siswa atau mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal esai.

e) Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka secara lisan kepada siswa atau mahasiswa.

f) Dengan mewawancarai misalnya dengan menggunakan kartu pertanyaan


Klik "Show" Untuk Melihat referensi


Asma, N & Masril. 2002. Pengungkapan Miskonsepsi Siswa Menggunakan Force Concept Inventory dan Certainity of Response Index. Jurnal Fisika, Vol. B5, (hlm. 1-7). Tersedia pada http://hfi.fisika.net

Duit, R. 1996. Preconception and Misconception. Dalam Corte, E. D., & Weinert, F. (eds); International Encyclopedia of Developmental and Instmetional Psychologi. 455-454. New York: Pergamon.

Gonen, S. 2008. A Study on Student Teachers’ Misconceptions and Scientifically Acceptable Conceptions about Mass and Gravity. Journal Science Education Technology, Vol. 17 (hlm. 70-81). Tersedia pada http://www. jset.com/ Gonen. pdf

Kolari, S., Ranne, C. S., & Tiili, J. 2005. Enhancing Engineering Students’ Confidence Using Interactive Teaching Methods - Part 2: Post-Test Results for the Force Concept Inventory Showing Enhanced Confidence. World Transactions on Engineering and Technology Education, Vol. 4, No. 1 (hlm. 15-20).

Kwen BOO, H. 2006. Primary Science Assessment Item Setters' Misconceptions Concerning the State Changes of Water. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Vol. 7, No. 1. Tersedia pada http://www.apfslt. com

Mariawan, I M. 2002. Penerapan Strategi Perubahan Konseptual dengan Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran IPA (Fisika) untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa Kelas II SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). IKIP Negeri Singaraja.

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Pengertian Prakonsepsi dan Miskonsepsi Pengertian Prakonsepsi dan Miskonsepsi Reviewed by Sastra Project on March 19, 2013 Rating: 5

Hubungan Pengetahuan Awal Dengan Hasil Belajar

March 19, 2013
Pengetahuan awal merupakan struktur skemata kognitif pada diri siswa yang sudah ada sebelum siswa masuk ke dalam pembelajaran formal. Pengetahuan awal tersebut merupakan gagasan-gagasan yang berupa pengetahuan pribadi mereka dan terbentuk melalui belajar informal dalam proses memahami pengelaman-pengalaman sehari-hari. Dalam pembelajaran, pengetahuan awal memegang peranan yang sangat penting karena apa yang telah diketahui oleh individu sedikit banyak akan berpengaruh terhadap apa yang mereka pelajari. Pengetahuan awal sangat berperan dalam proses mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan. sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan awal
Hubungan Pengetahuan Awal Dengan Hasil Belajar Hubungan Pengetahuan Awal Dengan Hasil Belajar Reviewed by Sastra Project on March 19, 2013 Rating: 5

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

March 19, 2013
Menurut Arends, Jigsaw merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif, yang terdiri dari tim-tim belajar hetrogen beranggotakan 4-5 orang siswa. Materi akademis disajikan pada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian materi tersebut kepada tim yang lain. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan produk perspektif psikologi sosial (Santyasa, 2008). Konsep kunci pendekatan tersebut adalah positif interdependent, yang memperhatikan persepsi tentang bagaimana mempengaruhi dan dipengaruhi. Ide ini bermula dari pikiran Deutsch yang menemukan bahwa positif
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Reviewed by Sastra Project on March 19, 2013 Rating: 5

Science Project: Membuat Stetoskop Sederhana

March 19, 2013
Halo Sob,,, Hari yang cerah untuk update posting. Kali ini saya akan share cara membuat stetoskop sederhana. Tahukah sobat apa itu stetoskop? Stetoskop menunjukkan bagaimana gelombang suara dapat melakukan perjalanan melalui ruang tertutup. Fenomena sains ini akan kita aplikasikan untuk menciptakan stetoskop buatan. Sebelumnya kita bahas dulu apa itu stetoskop. Stetoskop sangat familiar bagi para dokter. Stetoskop Bagaikan alat tulis bagi pelajar atau Helm bagi kontraktor. Stetoskop diciptakan pada tahun 1816 oleh dokter Perancis dan penemu René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Idenya datang ke Laennec ketika ia menyaksikan anak-anak bermain dengan sepotong kayu panjang yang ditransmisikan suara pin menggaruk permukaan.
Science Project: Membuat Stetoskop Sederhana Science Project: Membuat Stetoskop Sederhana Reviewed by Sastra Project on March 19, 2013 Rating: 5

Science Magic: Membuat Baterai Dari Buah

March 14, 2013
Halo sobat, Kali ini saya akan share sesuatu yang sangat unik. Seperti kita ketahui listrik biasanya dihasilkan oleh generator, baterai, aki, dll. Nah, pernahkan anda membayangkan menghasilkan listrik dari buah? Bagaimana caranya? Okeh mari kita coba. Arus listrik dapat dihasilkan dengan menggunakan buah jeruk (misalnya lemon atau limau) yang cukup kuat untuk menyalakan sebuah bola lampu kecil. Baterai adalah perangkat yang menyimpan energi kimia dan mengubahnya menjadi energi listrik. Terdiri dari satu atau lebih sel volta, baterai datang dalam berbagai ukuran dan bentuk dan diintegrasikan ke dalam perangkat elektronik yang paling portabel.
Science Magic: Membuat Baterai Dari Buah Science Magic: Membuat Baterai Dari Buah Reviewed by Sastra Project on March 14, 2013 Rating: 5

Science Experiment: Membuat Cahaya Putih

March 14, 2013
Halo sobat, Bulan Maret ini didaerah saya yaitu Bali khususnya Singaraja banyak sekali liburnya. Bulan ini banyak hari raya, jadi libur panjang deh, hehe. Sangat menguntungkan banyak libur karena saya bisa lebih banyak memposting artikel. Nah, kali ini saya akan share cara cara membuat cahaya putih. Apa sebenarnya warna putih itu? dan apakah warna putih itu benar-benar warna? Ini pertanyaan muncul berkali-kali dan kita susah untuk menjawabnya. Dalam percobaan ini kita akan mengeksplorasi apa warna putih itu dan bagaimana menciptakannya dengan menggunakan beberapa lembar plastik dan tiga senter.

Science Experiment: Membuat Cahaya Putih Science Experiment: Membuat Cahaya Putih Reviewed by Sastra Project on March 14, 2013 Rating: 5

Science Experiment: Membuat Petir Dengan Bahan Sederhana

March 12, 2013
Halo Sobat, Walaupun cuaca sedang tidak bagus (hujan+angin kencang+petir) kita harus tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan agar bisa terus beraktivitas. Terinspirasi dari cuaca belakangan ini, saya akan share informasi mengenai cara membuat PETIR/KILAT dengan menggunakan alat sederhana yang tidak mahal dan mudah dicari. sebelumnya kita bahas dulu apa itu Petir. Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.
Science Experiment: Membuat Petir Dengan Bahan Sederhana Science Experiment: Membuat Petir Dengan Bahan Sederhana Reviewed by Sastra Project on March 12, 2013 Rating: 5

Cara Download Gratis Di Scribd Terbaru

March 11, 2013
Scribd merupakan file hosting document yang terbaik saat ini. Blog ini memakai jasa scribd untuk menyimpan file document agar bisa didownload secara gratis. Tapi banyak yang belum mengetahui cara download gratis di scribd. Bagi yang belum tahu, silakan ikuti langkah berikut. Kita bisa download dokumen tersebut dengan cara MENG-UPLOUD/MENG-UNGGAH dokumen buatan kita sendiri atau dokumen milik orang lain juga bisa. hehe
Cara Download Gratis Di Scribd Terbaru Cara Download Gratis Di Scribd Terbaru Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

Fisika Inti: Inti Atom

March 11, 2013
Perkembangan ilmu Fisika dalam kajian sehari hari sangat kental dengan nuansa makroskopis dan mikroskopis. Lebih mudah untuk menganalisa kejadian dari sudut makroskopis daripada mikroskopis. Secara mikroskopis, studi tentang atom telah mengalami perkembangan dari model atom Dalton sampai dengan model atom modern. Setiap model atom memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang sesuai dengan pemikran penemunya. Hal ini merupakan suatu tahap sains yang sangat hebat dalam sejarah Fisika. Hingga saat ini, dalam perkembangan selanjutnya, teori atom dikaji dengan menggambarkan pendekatan teori atom mekanika kuantum. Perkembangan muktahir di bidang mekanika kuantum dimulai
Fisika Inti: Inti Atom Fisika Inti: Inti Atom Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

Fisika Inti: Reaksi Nuklir

March 11, 2013
Perkembangan ilmu Fisika nuklir telah pula membuktikan bahwa aktivitas serupa tapi tak sama, juga terjadi di tingkat inti. Secara alamiah peristiwa ini dapat dijumpai pada atom-atom yang disebut unsur radioaktif. Tinggi rendahnya sifat radioaktif ternyata terkait dengan ketidakseimbangan rasio neutron/proton. Unsur-unsur yang punya neutron lebih banyak dari proton, umumnya bersifat radioaktif yang ditandai oleh adanya gejala peluruhan inti (transmutasi) dalam waktu paruh tertentu. Dengan mekanisme ini, unsur-unsur di alam dapat berubah menjadi unsur lain yang lebih kecil. Oleh teknologi manusia, reaksi inti (atau nuklir) dapat direkayasa dalam suatu reaktor. Berupa reaksi fisi (pembelahan dua inti radioaktif). Bila reaksi inti dibuat
Fisika Inti: Reaksi Nuklir Fisika Inti: Reaksi Nuklir Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

Statistika 2: Uji Kesamaan Rerata

March 11, 2013
UJI RERATA SATU SAMPEL BEBAS
Uji rerata (mean) satu sampel bebas merupakan uji kesamaan rerata dari satu data sampel penelitian terhadap mean (rerata) yang sudah ada (penelitian terdahulu) yang bebas atau tidak berhubungan dengan data lainnya.
Contoh Penelitian:
Diduga nilai rata-rata Ujian Akhir Semester mata kuliah Fisika Dasar 1 jurusan pendidikan Fisika kelas B
Statistika 2: Uji Kesamaan Rerata Statistika 2: Uji Kesamaan Rerata Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

Pengertian Manajemen Pendidikan

March 11, 2013
Suatu manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi (Fattah, 2004). Dikaitkan suatu ilmu oleh Luther Gulick (dalam Fattah, 2004) dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaiman orang bekerja sama. Hal ini juga dijelaskan dalam teori manajemen yang terbagi menjadi 3 (tiga) teori, yaitu: 1) Teori Klasik , yang menunjukkan bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik ini berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional, 2) Teori Neo-Klasik, menjelaskan bahwa teori ini timbul sebagian karena terdapat berbagai
Pengertian Manajemen Pendidikan Pengertian Manajemen Pendidikan Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

Pengertian Statistik dan Statistika

March 11, 2013
Kata statistik dan statistika sudah sering kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa kita sadari telah menggunakannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, misalkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu. Namun demikian kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Dibawah ini merupakan penjabaran dari statistik dan statistika

Pengertian Statistik
Statistik bersal dari kata state yang artinya negara. Mengapa disebut negara, ini karena statistik ini dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan negara saja. Seperti misalnya pengambilan data diberbagai bidang kehidupan dan penghidupan, sehingga lahirlah istilah stastistik, yang pemakaiannya disesuaikan dengan lingkup datanya. Kemudian istilah statistik terus berkembang seiring berjalannya waktu, kini statistik tidak hanya menyangkut kepentingan negara saja tetapi dapat digunakan untuk keperluan masyarakat, didalam aspek ilmu pengetahuan, dan didalam suatu penelitian atau melakukan eksperimen. Misalkan pada saat melakukan suatu penelitian hasil dari data yang kita peroleh berupa angka-angka atau bilangan, kumpulan dari data tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram. Data yang terkumpul kadang kala tidak disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram, tetapi bisa juga disajikan dalam bentuk rata-rata. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut dengan diagaram atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang sedang dipelajari. Misalkan statistik dalam bentuk tabel, seperti contoh dibawah ini.

1. Data Indeks Prestasi Semester I Egar


MATA PELAJARAN
NILAI
Kalkulus
4
Bahasa Indonesia
4
Bahasa Inggris
3
Fisika Dasar 1
3
Fisika Dasar 2
4
Pengantar Pendidikan
3
Kewarganegaraan
4
Perkembangan Peserta Didik
4
Fisika Laboratorium 1
3



Jadi, kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel ataupun diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan, misalnya statistik pennduduk, statistik kelahiran, statistik pertanian, statistik kesehatan dan banyak lagi nama yang lain. Statisktik juga diartikan untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal. Ukuran ini dapat didasarkan dengan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data data yang diambil dari keseluruhan tentang persoalan tersebut. Demikaian umpanya kita mengenal kata-kata persen dan rata-rata .

Contoh : dalam kehidupan sehari-hari jika kita teliti 40 buruh yang bekerja disuatu perusahaan dan dicatat gajinya setiap bulan kemudian dihitung rata-rata gajinya, misalkan Rp 400.000,00 setiap bulanya, maka rata-rata Rp 400.000,00 dinamakan ststistik. Demikian pula, jika dari keempatpuuluh buruh itu ada 20% yang gajinya tiap bulan kurang dari 3500.000,00, maka nilai 20% ini dinamakan statistik.

Pengertian Statistika
Dari hasil penelitian ataupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan sering diminta suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Tetapi sebelum menarik sebuah kesimpulan, data yang telah terkumpul itu terlebih dahulu dipelajari, dianalisis dan berdasarkan atas pengelohan inilah baru kesimpulan dapat dibuat. Tentunya mudah dimengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti cara-cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pernyataan ini merupakan pengetahuan tersendiri yang diberi nama statistika.

Jadi pengertian dari statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelohan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan panganalisisan yang dilakukan.

Contoh : Misalkan pengumpulan data tentang jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya, dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan apakah perkembangan penduduk di Indonesia semakin bertambah ataupun berkurang dari pengumpulan data tahun lalu.

Ada dua jalan yang ditempuh untuk mempelajari statistika yaitu statistika matematis atau statistika teoritis dan statistika praktis. Satistika matematis yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul penurunan sifat-sifat, dalil-dalil atau rumus-rumus serta dapat diwujudkan kedalam model-model lain yang bersifat teoritis. Jadi disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Sedangakan, statistika praktis yaitu penerapan statistika matematis ke dalam berbagai bidang ilmu lainnya sehingga lahirlah istilah statistika kedokteran, statistika sosial dan sebagainya. Jadi disini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan teknik atau metode statistika digunakan.
Statistika Deskriftif dan Statistika Inferensial
Sejalannya perkembangan, makna statistika menjadi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelohan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan panganalisisan yang dilakukan. Sebagai suatu ilmu, bidang kegiatan statistika dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Statistika Deskriftif
Statistik deskriftif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengolahan, pengumpulan, dan penyajian sekumpulan data sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih banyak atau penarikan kesimpulam secara keseluruhan (umum) karena statistik disini memperoleh data atau informasi yang terbatas. Ini terlihat bahwa hasil analisis data yang diperoleh masih sederhana dan bahkan sebagian besar analisis atau perhitungannya penyederhanaan atas data yang terkumpul saja.

Contoh dari kegunaan statistika deskriptif yaitu seperti penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku. Misalkan berapa jumlah mahasiswa yang mendapatkan nilai A dalam mata kuliah kalkulus I dari hasil perekapan tersebut.

b. Statistika Inferensial
Statistika inferensial merupakan bagian dari ilmu statistika yang selain mengolah, menyajikan data, juga melakukan penarikan kesimpulan dari pengolahan data yang diambil. Statistik inferensial merupakan pengembangan fungsi statistik. Bagian ini digunakan jika dalam penelitian tidak memungkinkan untuk mengadakan penghitungan atau pengamatan secara menyeluruh terhadap obyek yang akan diteliti. Dalam statistika inferensial, kesimpulan dapat diambil setelah melakukan pengolahan serta penyajian data dari suatu sampel yang diambil dari suatu populasi. Macam-macam dari statistika inferensial yaitu:
-Statistika parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data interval dan rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal
-Statistika non-parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data nominal, dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi

Contoh dari statistik inferensial adalah misal seorang peneliti meneliti sebungkus rokok apakah kandungan nikotin pada rokok tersebut menyebabkan penyakit kangker rahim bagi kaum perempuan atau tidak. Dengan mengambil sampel satu batang rokok tersebut dan diteliti di laboratorium dianalisis bahwa memang benar nikotin pada rokok dapat menyebabkan penyakit kangker rahim bagi kaum perempuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan nikotin pada sebungkus rokok (populasi) dapat menyebabkan penyakit kangker rahim bagi kaum perempuan dari hasil penelitian sebatang rokok (sampel).

Contoh lain, dalam pemilihan ketua senat FMIPA yang dilaksanakan setiap tahunnya. Fakultas MIPA terdiri dari 6 jurusan baik itu jurun fisika, matematika, kimai, biologi, analis kimia, budidaya kelautan. Dalam melakukan pemilihan tersebut menggunakan sistem pemungtan suara. Tetapi, walaupun pemilihan tersebut sistem tersebut tidak semua mahasiswa di FMPA yang diberikan untuk memilih hanya perwakilam dari masing-masing jurusan. Perwakilan dari setiap jurusan tersebut merupakan sampel sedangkan seluruh mahasiswa FMIPA merupakan populasi. Kemudian data yang diperoleh dari pungutan suaru tersebut akan dijadikan bahan untuk membuat suatu kesimpulan.

Landasan Kerja Statistika
Suatu sistem atau disiplin ilmu pastilah mempunyai suatu landasan kerja, tentu dengan adanya landasan kerja maka suatu sistem atau disiplin ilmu akan dapat berdiri dengan kokoh karena landasan tersebut merupakan suatu pondasi yang mendasarinya. Begitu pula dalam ilmu statistika terdapat beberapa landasan kerja. Landasan kerja statistika dapat dibagi menjadi empat, yaitu: variasi, reduksi, generalisasi, dan spesialisasi

a. Variasi
Statistika bekerja dengan keadaan yang berubah-ubah (variasi). Misalnya keadaan penduduk, pendapatan dan pengeluaran, GNP, kematian, kelahiran, peserta KB dan sebagainya. Dilihat dari keadaan data yang akan diambil akan timbul berbagai macam masalah, karena tiap kurun waktu tertentu data yang diperoleh berubah-ubah atau tidak tentu sehingga diperlukan kecermatan dan ketelitian saat melakukan pengumpulan data.

b. Reduksi
Statistika bekerja secara reduksi artinya tidak seluruh informasi yang harus diolah. Tidak harus seluruh orang harus diteliti (populasi), melainkan cukup dengan sampel-sampel yang mewakilinya saja. Tentu saja sampel itu harus refresentatif. Untuk mendapatkan sampel yang refresentatif diperlukan pemahaman tentang teknik sampling.
Contoh misalkan dalam mengadakan rapat mengenai kompetisi Biomacup antar jurusan di FMIPA, tentunya tidak mungkin semua mahasiswa di jurusan FMIPA mengikuti rapat tersebut untuk dimintai pendapatnya, melainkan cukup dengan sampel-sampel yang mewakilinya saja. Perlu diingat bahwa sampel atau perwakilan tersebut harus yang refresentaif. Contoh lain misalkan dalam membeli 20 karung pupuk untuk keperluan pertanian, tidak harus semua pupuk tersebut dijadikan penelitian, cukup mengambil beberapa karung saja yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

c. Generalisasi
Statistik bekerja untuk menarik kesimpulan umum (generalisasi) yang berlaku untuk anggota-anggota populasinya berdasarkan refresentatif yang ada.
Contoh :
Seorang penjual buah-buahan ingin menyelidiki salah satu jenis buahnya, misalkan buah mangga apakah rasa buah mangga tersebut manis atau asam dengan jumlah mangga sebanyak 95 buah dengan cara mencicipinya. Tidak mungkin penjual akan mencicipi semua buah mangga tersebut karena apabila semua buah mangga dicicipi habislah buahnya dan tidak ada buah mangga yang dia akan jual. Maka dari itu hanya beberapa buah saja yang dia cicipi. Dilihat dari contoh di atas, dapat ditegaskan bahwa peneliti menarik suatu kesimpulan sebagian dan hal tersebut dapat mewakili kesimpulan keseluruhannya.

d. Spesialisasi
Statistik selalu berkenaan dengan angka-angka (kuantitatif). Statistik mempunyai angka-angka yang lebih nyata dan pasti. Istilah-istilah seperti : pada umumnya, kira-kira, sekitar, kurang lebih, kebanyakan sedang-sedang, lumayan, dan lain-lain dikenal dalam analisis statistik. Agar data kualitatif dapat distatistikkan, maka data itu harus dibobot duhulu. Contoh :

sangat setuju =5,
setuju = 4,
ragu-ragu = 3,
tidak setuju = 2 dan
sangat tidak setuju = 1.

Contoh yang lain misalkan data nilai indeks prestasi mahasiswa, Dalam hal ini istilah – istilah yang terdapat pada nilai indeks prestasi tersebut di bobotkan yakni seperti dibawah ini
A = 4
B = 3
C = 2
D = 1

Karakteristik Pokok Statistika
Statistika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelohan atau penganalisisannya sampai dengan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan panganalisisan yang dilakukan. Secara mendasar statistik tersebut dapat dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu yang pertama adalah pengumpulan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel atau grafik untuk mempermudah informasi yang disampaikan. Dari kegiatan pertama ini merupakan statistika deskriptif. Kemudian yang kedua merupakan penarikan kesimpulan yang bertolak belakang dari pengolahan data tersebut. Kegiatan yang kedua ini disebut dengan statistik inferensial. Dilihat dari pengertian statistika di atas tentunya berlandaskan atas karakteristik pokok dari statistik tersebut.

Adapun ciri karakteristik pokok statistika terbagi menjadi 3 ciri-ciri pokok yang mendasar . Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.

1) Statistik bekerja dengan angka
Angka-angka ini dalam statistik terbagi menjadi dua bagian, yaitu
a. Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Contoh :
Ø Jumlah buruh di Perusahaan Sinar Dunia
Ø Jumlah tanggungan orang tua
Ø Jumlah penduduk Indonesia tiap tahunnya.
Ø Jumlah pegawai negeri di Kabupaten Klungkung

b. Angka statistik sebagai nilai, dimaksudkan bahwa data tersebut adalah data kualitatif yang diwujudkan dalam angka.
Contoh :
Ø Hasil ujian nasional siswa SMA
Ø Nilai keuntungan dari perusahaan
Ø Nilai indeks prestasi mahasiswa
Ø Daftar harga Hand Phone Celuler

2) Statistik bersifat objektif
Statistik yang bersifat objektif merupakan statistik yang bekerja sesuai dengan keadaan data yang diteliti atau sesuai berdasarkan atas kenyataan yang ada atau fakta. Kesimpulan yang dikemukakan oleh statistik semata-mata didasarkan atas data yang diolah bukan dengan kemauan semena-mena (subjektif) atau bukan dari pengaruh-pengaruh luar lainnya.
Contoh :
Pengambilan suatu data mengenai jumlah penduduk Indonesia apakah setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia bertambah ataukah mengalami penurunan. Dengan data yang terkumpul dapat diketahui apakah setiap tahun penduduk Indonesia bertambah atau berkurang.

3) Statistik bersifat universal (umum)
Statistik bersifat universal berarti statistik sebagai ilmu memiliki ruang lingkup yang luas. Hal ini terbukti bahwa statistik dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, di berbagai penelitian, dan tidak hanya itu saja, statistik hampir menjalar ke berbagai model permasalahan di masyarakat. sehingga statistik menjadi begitu berguna.
Contoh :
statistik kesehatan, statistik perusahaan, maupun statistik keuangan.
Pengertian Statistik dan Statistika Pengertian Statistik dan Statistika Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

Quantum Physics: Perkembangan Teori Kuantum

March 10, 2013
Lahirnya teori kuantum disebabkan karena ketidakmampuan teori fisika klasik dalam menjelaskan beberapa fenomena fisik yang muncul sekitar abad ke-19. Beberapa fenomena ini di antaranya adalah: fenomena radiasi benda hitam, efek fotolistrik, dan fenomena kalor jenis zat padat. Ketidakmampuan teori fisika klasik dalam menjelaskan fenomena-fenomena di atas menimbulkan anomali dalam eksistensi fisika klasik yang mendorong fisikawan menemukan fisika modern, khususnya teori kuantum. Berikut akan dijelaskan beberapa pokok bahasan penting yang menjembatani teori fisika klasik (teori gelombang kontinyu) dengan teori kuantum (teori partikel diskrit) yakni, fenomena radiasi benda hitam, efek fotolistrik, dan efek Compton.
Quantum Physics: Perkembangan Teori Kuantum Quantum Physics: Perkembangan Teori Kuantum Reviewed by Sastra Project on March 10, 2013 Rating: 5

Science Magic: Kekuatan Super Dari Kulit Telur

March 10, 2013
Substansi yang paling keras dan alami di bumi adalah berlian. Berlian ini terbuat dari lapisan karbon yang dipadatkan dan hanya dapat tergores oleh berlian lain. Berlian terbentuk oleh karbon yang terkena suhu tinggi dan tekanan selama jutaan tahun dibawah tanah. Kulit telur tentu tidak dapat dibandingkan dengan berlian, tetapi Anda mungkin akan terkejut ketika mengetahui betapa kuatnya mereka sebenarnya. Dalam percobaan ini kita akan mengeksplorasi kekuatan kulit telur dengan mengerahkan tekanan yang meningkat secara bertahap. seberapa berat beban yang dapat ditahan sebelum kulit telur retak? Mari kita bereskperiment!
Science Magic: Kekuatan Super Dari Kulit Telur Science Magic: Kekuatan Super Dari Kulit Telur Reviewed by Sastra Project on March 10, 2013 Rating: 5

Science Experiment: Struktur Terkuat Jembatan Berbahan Kertas

March 10, 2013
Halo sobat, sempet bingung memikirkan judul yang tepat untuk postingan kali ini agar judul mewakili makna postingan tapi tidak terlalu panjang. Akhirnya terpilihlah judul "Struktur Terkuat Jembatan  Berbahan Kertas". Seperti yang kita ketahui, kertas merupakan bahan yang tidak terlalu keras, jadi kalu digunakan sebagai bahan membuat jembatan bisa sobat bayangkan bagaimana kekuatannya? teentu saja terlihat mustahil. Tapi didunia sains, hal yang terlihat mustahil dapat dilakukan. bagaimanakah caranya? Untuk membangun jembatan kertas yang cukup kuat untuk mendukung beberapa "beban".
Science Experiment: Struktur Terkuat Jembatan Berbahan Kertas Science Experiment: Struktur Terkuat Jembatan  Berbahan Kertas Reviewed by Sastra Project on March 10, 2013 Rating: 5

Science Project: Membuat inklinometer

March 09, 2013
Halo Sobat,, kali ini saya akan bagikan info mengenai cara membuat inklinometer. Sudah tahu ap itu inklinometer?? Inklinometer merupakan sebuah perangkat yang akan menelusuri garis-garis medan magnet bumi. Sebuah inklinometer yang dikenal juga sebagai clinometer, alat pengukur kemiringan, dan pengukur gradien, adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan, kemiringan, dan elevasi dalam kaitannya dengan gaya gravitasi. Inklinometer akan mengukur baik miring (atas lereng) dan penurunan (bawah lereng), perangkat ini digunakan dalam sejumlah bidang, seperti astronomi, survei, dan teknik.
Science Project: Membuat inklinometer Science Project: Membuat inklinometer Reviewed by Sastra Project on March 09, 2013 Rating: 5

Science Project: Membuat lift sederhana

March 09, 2013
Halo Sobat, pernah naik lift? Lift membantu kita mencapai suatu tempat tertentu yang lebih tinggi tanpa harus capek-capek berjalan. Untuk menunjukkan bagaimana lift bekerja melalui serangkaian sistem puli. Kali ini kita akan membuat lift sederhana dengan membangun sistem lift sendiri. Elevator sistem transportasi vertikal lift yang efektif menggerakkan orang dari lantai satu ke lantai lainnya pada sebuah bangunan. Sebagian besar yang didukung oleh motor eklektik yang menarik kabel baja sepanjang katrol. Referensi pertama yang diketahui untuk sebuah elevator berasal dari arsitek Romawi Vitruvius. Dia melaporkan bahwa ilmuwan Archimedes membangun elevator pertama di 236 SM Lift di periode ini disebutkan telah dibangun dari tali
Science Project: Membuat lift sederhana Science Project: Membuat lift sederhana Reviewed by Sastra Project on March 09, 2013 Rating: 5

Science Magic: Memasukan Telur Rebus Kedalam Botol Tanpa Menyentuh

March 09, 2013
Apa kabar sobat? Senang sekali rasanya bisa mengupdate pos mengenai sains. Kali ini saya akan memberikan info mengenai cara memasukan telur rebus kedalam botol tanpa menyentuh telur. Tentunya lubang botol lebih kecil daripada telur sehingga terlihat sangat mustahil bukan? Hehe. Bagaimanakah caranya? Tentu kita tidak pernah berpikir untuk memasukan telur melalui botol yang mulutnya lebih kecil dibanding ukuran telur. Karena jika dimasukan dengan cara di dorong tentu saja telur tersebut akan hancur. Disini kita akan menerapkan konsep fisika yaitu tekanan udara. Okeh kita langsung bereksperimen untuk membuktikannya.
Science Magic: Memasukan Telur Rebus Kedalam Botol Tanpa Menyentuh Science Magic: Memasukan Telur Rebus Kedalam Botol Tanpa Menyentuh Reviewed by Sastra Project on March 09, 2013 Rating: 5

Science Magic: Memprediksi Angka

March 09, 2013
Karena ilmu pengetahuan dan matematika saling terkait, ini trik sulap yang sebenarnya didasarkan pada prinsip matematika. Ini adalah prediksi misterius yang didasarkan pada konsep matematika. Coba saja sendiri sebelum Anda melakukan itu untuk teman-teman.
Persiapan:
Pertama tuliskan nomor "1.089" pada selembar kertas, kemudian lipat kertas tersebut. Ini adalah nomor prediksi Anda. Tidak peduli apa nomor teman anda pilih, karena teman anda bebas memilih angka, langkah-langkah dalam trik sulap ini akan selalu menghasilkan angka "1089."
Science Magic: Memprediksi Angka Science Magic: Memprediksi Angka Reviewed by Sastra Project on March 09, 2013 Rating: 5

Science Magic: Menghilangkan Air Dalam Gelas

March 09, 2013
Dalam ilmu trik sulap, Anda membuat beberapa air yang telah Anda tuangkan ke dalam cangkir menghilang secara ajaib, seolah-olah air berubah menjadi udara tipis. Bagaimanakah caranya??
Ini adalah salah satu ilmu trik sulap yang didasarkan pada prinsip ilmiah, anda akan mendemonstrasikan konsep ilmiah yang tampak seperti sihir. Anda akan menuangkan air ke dalam cangkir dan ketika Anda membalik gelas tersebut, tidak ada air yang mengalir keluar. Air tampaknya telah lenyap. Ini ilmu trik sulap yang mirip dengan trik sulap yang mudah seperti Konsep "Dingin sebagai Ice.", Tetapi metode "Dingin sebagai Ice" ini sedikit berbeda dan hasil akhirnya adalah beberapa air yang dituangkan ke dalam cangkir berubah menjadi es

Science Magic: Menghilangkan Air Dalam Gelas Science Magic: Menghilangkan Air Dalam Gelas Reviewed by Sastra Project on March 09, 2013 Rating: 5

Cooperative STAD Journal of Education

March 08, 2013
Dalam STAD, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai materi tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui
Cooperative STAD Journal of Education Cooperative STAD Journal of Education Reviewed by Sastra Project on March 08, 2013 Rating: 5
Powered by Blogger.