Model-model Pengelolaan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

PKR adalah suatu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam waktu yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung arti bahwa, seorang guru mengajar dalam satu ruang atau lebih dan menghadapi muruid-murid dengan kemampuan yang berbeda, dalam PKR seorang guru mengahadapi dua kelas atau lebih, satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok murid yang berbeda kemampuannya, untuk  membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih pada jam yang sama. Oleh karena itu PKR dapat dikatakan sebagai pendekatan manajemen pembelajaran, PKR bukanlah suatu metode pembelajaran dalam penerapannya menuntut penggunaan berbagai metode dan teknik serta sumber pembelajaran. Berikut model-model pengelolaan pembelajaran kelas rangkap.
1. Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu
Kelas V (IPS)
Kelas VI (IPS)
1. Pendahuluan(10’)
Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan  skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’)
Tugas Individual
Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’)
Kerja Kelompok
Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’)
Ceramah, kerja kelompok
 Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’)
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

2. Model PKR 222
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu
Kelas V (Matematika)
Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’)
Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama dalam dua ruangan yang berhubungan, penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’)
Penjelasan guru Kegiatan individual
Kegiatan individual
3. Kegiatan Inti 2(15’)
Tanya jawab
Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’)
Kerja individual
 Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’)
Kerja individual
Tanya jawab
5. Penutup (10’)
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas. Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

3. Model PKR 333
Pada model pembelajaran kelas rangkap 333 guru menghadapi tiga kelas untuk mengajarkan tiga mata pelajaran. Misalnya kelas 4 dengan mata pelajaran matematika, kelas 5 dengan mata pelajaran IPS, dan kelas 6 dengan mata pelajaran IPA dalam tiga ruangan. Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran perhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu
Kelas IV(Mat)
Kelas V(IPS)
Kelas VI(IPA)
Pendahuluan(10’)
Pengntar dan pengarahan umum diberikan secara bersama-sama di salah satu ruangan. Penjelasan skenario dan hasil belajar yang ingin dicapai.
Kegiatan inti 1 (20’)
Tugas individual
Kerja kelompok
Ceramah, dan Tanya
jawab
Kegiatan inti 2 (20’)

Ceramah, dan Tanya jawab
Tugas individual
Kerja kelompok
Kegiatan inti 3 (20’)

Kerja kelompok
Ceramah dan Tanya jawab

Tugas individual

Penutup (20’)
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan belajar Berikutnya

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk berikut ini.
a. Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 4, 5,dan 6 dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan pengantar dan pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu ruangan, dapat mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah atau taman sambil berdiri atau duduk. Berikan pengantar atau pengarahan umum yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh semua murid.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja siswa sangat dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat mandiri. Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada kehadiran guru di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian belajar murid. Proses saling membimbing antar tutor sangat dianjurkan. Guru selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru berada diantara masing-masing kelompok.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara masing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum tentang kegiatan belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Selanjutnya berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masingmasing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.
d. Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka diperlukan stamina guru yang memadai karena adanya daya gerak paedagogis yang tinggi. Keunggulan model ini adalah terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.

     Dalam penerapan PKR beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut.
1.      Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar agar proses pembelajaran berhasil dengan baik.
2.      Membuka pelajaran merupakan jembatan pengalaman belajar lama dan baru yang sekaligus berfungsi sebgai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses belajar siswa.
3.      Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran, yaitu:
a.       Menarik perhatian siswa;
b.      Menimbulkan motivasi belajar;
c.       Memberi acuan belajar
d.      Membuat kaitan
4.      Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap seyogyanya diberikan secara bersama-sama di satu ruangan atau tempat. Demikian juga dalam mengakhiri pembelajaran.
5.      Mengakhiri pembelajaran merupakan reviu terhadap pelajaran yang berlangsung dan berfungsi sebagai jembatan antara pengalaman baru dengan pengalaman yang akan datang.
6.      Ada 3 hal yang perlu dilakukan dalam menutup pelajaran:
a.       Meninjau kembali;
b.      Mengadakan evaluasi;
c.       Memberikan tindak lanjut.
7.      Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam pelaksanaan PKR, dengan menciptakan iklim belajar yang ditandai oleh suasana hangat, saling hormat, adanya dialog, peran murid jelas, dan saling percaya.
8.      Untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan mandiri guru PKR perlu menguasai dan menerapkan antara lain:
a. bimbingan diskusi kelompok kecil
b. pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
c. penganekaan pembelajaran
9.      Dalam membimbing diskusi kelompok kecil dalam PKR, guru harus terampil dalam memusatkan perhatian, memperjelas masalah, menganalisis pendapat, meningkatkan kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapat, memicu proses berfikir, dan menutup diskusi.
10.   Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru PKR harus terampil dalam: pendekatan pribadi, menata kegiatan pembelajaran, dan memberi arahan, serta kemudahan belajar.
11. Dalam aneka ragam pembelajaran PKR guru harus terampil dalam menerapkan variasi gaya belajar, media dan sumber, dan pola interaksi,serta kegiatan belajar-mengajar.
12. Iklim kelas PKR yang baik adalah yang efektif, yaitu suasana kelas yang memungkinkan murid menerima pembelajaran yang memadai dan melibatkan diri dalam aktivitas pembelajaran secara bermakna.
13. Untuk dapat menciptakan iklim belajar yang efektif, guru PKR harus terampil dalam menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal, mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku ang menyimpang.
14. Dalam menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal guru PKR sebaiknya terampil dalam menanggapi suasana belajar, memeratakan perhatian, memberi penugasan yang jelas, memberi teguran yang arif dan bijaksana, dan memberikan penguatan yang tepat.
15. Dalam mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku menyimpang, guru harus terampil dalam mengajarkan dan memberi contoh, menguatkan perilaku yang baik, dan memberi hukuman yang benar dan wajar.


Baca Juga :

>> Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap

>> Contoh RPP Pembelajaran Kelas Rangkap



SILAKAN BAGIKAN ARTIKEL INI MELALUI :
Model-model Pengelolaan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Model-model Pengelolaan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Reviewed by Sastra Project on July 15, 2016 Rating: 5

7 comments:

  1. Terimakasih
    sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  2. Sangat menarik banget artikelnya. Jangan lupa kunjungi juga ya Cabe-cabean

    ReplyDelete
  3. Bagi kalian yang bingung mencari situs cerita, foto dan video menarik, kalian kunjungi saja situs ini Tergenit

    ReplyDelete
  4. mohon ijin terimakasih sangat membanatu..

    ReplyDelete
  5. mohon ijin copas dan terimakasih membantu..

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini

Powered by Blogger.