Pengertian Manajemen Pendidikan

Suatu manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi (Fattah, 2004). Dikaitkan suatu ilmu oleh Luther Gulick (dalam Fattah, 2004) dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaiman orang bekerja sama. Hal ini juga dijelaskan dalam teori manajemen yang terbagi menjadi 3 (tiga) teori, yaitu: 1) Teori Klasik , yang menunjukkan bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik ini berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional, 2) Teori Neo-Klasik, menjelaskan bahwa teori ini timbul sebagian karena terdapat berbagai kelemahan dengan pendekatan klasik. Pada kenyataannya manajer ada kesulitan dan mengalami frustasi, karena orang tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang rasonal. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk membantu manajer tersebut dalam menghadapi manusia, agar organisasi berjalan secara efektif. Beberapa ahli berusaha memperkuat teori klasik dengan wawasan sosiologis dan psikologis, yang sejalan dengan pendapat Bernard (dalam Fattah,2004) bahwa suatu manajemen dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan kebutuhan perorangan yang bekerja pada organisasi tersebut dijaga seimbang, 3) Teori Modern, pendekatan teori ini mendasar pada hal-hal yang situasional. Artinya, orang menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan. Asumsi yang dipakai adalah bahwa oarang itu berlainan dan berubah baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya, yang semua bergantung pada lingkungan.

Berdasarkan kajian teori yang diungkapkan tersebut, selanjutnya berkembanglah berbagai pengertian manajemen atas dasar pola pikir, keadaan maupun lingkungan di sekitar. Dalam Encyclopedia Americana (sudrajatfile.wordpress.com) didefinisikan bahwa manajemen merupakan “the art of coordinating ele-ment of factor of production toward the achievement of the purpose of an organization”. Pencapaian sasaran organisasi terjadi melalui penggunaan manusia (men), bahan produksi (material), dan mesin (machines). Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi sehingga dikenal istilah administrasi pendidikan, yang pada akhirnya pengertian manajemen dan administrasi tidak memiliki batasab secara jelas.

Secara etimologi manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, mengurus atau mengatur (Syamsudin, 2005). Sinonim to manage adalah to direct, artinya memimpin, orangnya disebut direktur atau orang yang mengarahkan. Secara fungsional, pelaku manajemen dapat pula diartikan sebagai penetapan kebijakan mengenai apa yang akan dibuat, menyangkut pembiayaan, pelayanan, memilih serta menempatkan pengawas dan lain-lain sebagai lintas fungsi yang mempengaruhi kegiatan usaha (Syamsudin, 2005). Sedangkan pengertian dari administrasi adalah suatu kegiatan atau usaha dalam mencapai suatu tujuan. Kedua pernyataan tersebut mengarah pada pola pikir bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tindakan dengan administrasi pendidikan sebagai suatu keseluruhan kegiatan yang dilakukan di semua pihak yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional, disamping juga dalam rangka mencapai hubungan kerja sama yang rasional dalam suatu kerangka sistem.
 
Fungsi-Fungsi Manajemen
Berdasarkan pengertian manajemen yang telah dijelaskan, kita dapat mengetahui bahwa fungsi dari manajemen adalah menyiapkan segala sesuatu sebelum memulai pekerjaan. Walaupun kadangkala manajer/pelaksana manajemen juga vertanggungjawab terhadap akhir kegiatan yangni melakukan pengawasan terakhir. Pengawasan terakhir bermaksud menilai proses berlangsungnya pekerjaan dan hasil pekerjaan. Manajer melakukan control apakah proses dan hasil tersebut sudah sesuai dengan rencana semula atau dengan revisinya, secara kuantitatif makupun kualitatif. Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, Siagian (dalam Sudrajat, 2007) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:

Menurut G.R Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actuating (pelaksanaan), dan
4. Controlling (pengawasan)

Sedangkan menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen, meliputi:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Commanding (pengaturan)
4. Coordinating (pengkoordinasian), dan
5. Controlling (pengawasan)

Sementara itu, Harold Koontz dan Cyril O’Donnel mengemukakan lima fungsi manajemen, mencangkup:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Staffing (penentuan staf)
4. Directing (pengarahan), dan
5. Controlling (pengawasan)

Selanjutnya, L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Staffing (penentuan staf)
4. Directing (pengarahan),
5. Coordinating (pengkoordinasian)
6. Reporting (pelaporan), dan
7. Controlling (pengawasan)

Dilain pihak (dalam Pidarta, 1988) fungsi manajemen memiliki banyak ragam seperti:
1. Merencanakan
2. Mengorganisasikan
3. Menyusun staf
4. Mengarahkan
5. Mengkoordinasi
6. Mengontrol
7. Mencatat
8. Melaporkan
9. Menyusun anggaran belanja

Kemudian dibuat lebih sederhana sehingga terdiri dari:
1. Merencanakan
2. Mengorganisasikan
3. Memberi komando
4. Mengkoordinasi
5. Mengontrol
Pengertian Manajemen Pendidikan Pengertian Manajemen Pendidikan Reviewed by Sastra Project on March 11, 2013 Rating: 5

1 comment:

Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini

Powered by Blogger.