Sejarah besar
penemuan kosmologi modern dimulai dari pembuatan teleskop raksasa dan reflector
cermin yang berdiameter 2,5 meter yang dibangun di Observatory Mount Wilson,
California dalam tahun 1917. Dengan teleskop ini para astronom telah mampu
menjajah jarak yang lebih jauh dalam ruangan angkasa.
Ada tiga permanen
utama yang telah mengungkapkan bagaimana perilaku jagat raya pada skala jarak
yang sangat besar. Ketiga permanen itu adalah : 1) sebaran galaksi, 2) jagad
raya mengambang, 3) radiasi latar gelombang mikro. Dalam dasawarsa
1920-an dan 1930-an, Edwin Hubble dan teman-temannya membuat dua penemuan
besar. Yang pertama adalah sifat sebaran galaksi, dan yang kedua mengenai jagat
raya mengembang.
SEBARAN GALAKSI
Dengan teleskop
besar, Hubble dan astronom lainnya mendeteksi cahaya dari galaksi sejauh
beberapa ratus juta tahun cahaya. Mereka melakukan pemetaan termasuk jutaan
galaksi yang paling jauh yang jaraknya
milyaran tahun cahaya. Dari hasil pengamatannya dia menemukan galaksi y dalam skala jarak antara galaksi
yang kecil, banyak galaksi termasuk dalam gugusan yang mengelompokan dari
beberapa puluhan galaksi sampai dengan beberapa ribuan galaksi dengan diameter
sampai sekitar 20 juta tahun cahaya.
Pada skala yang
lebih besar, ditemukan bahwa penggugusan galaksi menjadi kurang nyata dan
tampaknya jumlah galaksi dalam arah cendrung menjadi sama. Jadi Hubble
menemukan bahwa sebaran galaksi nampak sama dalam semua arah di langit,
sepanjang kita memandang daerah yang cukup luas di langit. Sifat yang meemiliki
penampakan yang sama dalam semua arah itu disebut “isotropis”. Sifat isotropi
dalam skala besar juga menggambarkan distribusi galaksi yang lebih jauh dan
quasars, yang diantaranya hanya tampak pada panjang gelombang rasio.
Secara raya nampak
matematik dibuktikan bahwa jagat raya yang nampak isotropic untuk semua
pengamat harus homogen (seragam) sama di semua titik dalam ruang. Oleh karena
itu sifat jagat raya bila direratakan
untuk volume yang cukup besar, haruslah sama dimana-mana pada waktu
kapan saja, meskipun dia dapat berubah terhadap waktu. Idea tentang keseragaman
(uniformitas) jagat raya ini dinamakan prinsip kosmologis.
Hasil survey
fotografis dan analisis distribusi galaksi dalam ruang tidaklah acak sempurna
tetapi memperlihatkan distribusi berumpun dlam bentuk gugus. Sebagian terbesar
dari gugus iitu homogen dan memiliki anggota yang cukup terang dengan jarak
sekitar 70 sampai 140 juta parsec. Keceptan radial gugus ini adalah sekitar
6950 km/s atau sekitar 2% dari laju cahaya dan massa yang sangat bervariasi.
Kebanyakan galaksi itu adalah kelompok atau gugus. Sistem gugus atau kelompok
ini memiliki diameter antara 1 sampai 5 juta parsek atau lebih. Gugus yang
terbesar umumnya memiliki struktur yang simetris dan regular dengan massa
totalnya sekitar biliunan 1015 massa matahari.
Gugus galaksi dapat
digolongkan menjadi dua yaitu gugus regular dan gugus irregular. Gugus regular
sangat kaya dan memperlihatkan simetri speris dan konsentrasi memusat yang cukup
tinggi. Gugus ini anggotanya didominasi oleh galaksi eliptis dan hanya beberapa
yang spiral. Contoh gugus regular adalah gugus Coma yang memiliki diameter
minimal 10 juta tahun cahaya. Diperkirakan anggota galaksi dalam gugus ini bisa
mencapai sepuluh ribuan dan ribuan diantaranya teramati. Gugus ini terdapat
pada dua galaksi eliptis yang magnitude absolutnya -23 dan 2-24. Gugus coma ini
berisikan banyak anggota dengan magnitudo yang lemah. Tampaknya gugus regular
ini merupakan sumber sinar x yang berasal dari radiasi gas antar gugus terutama
dari dekat pusat gugus.
Gugus ireguler,
kurang teratur dan umumnya kurang kaya dan memiliki ukuran antara 5 sampai 15
juta tahun cahaya. Jenis ini tampak tidak simetris dan tidak mempunyai
kecenderungan konsentrasi yang memusat.
Jenis ini sering memilki sub gugus dan anggotanya dari berbagai jenis galaksi.
Contoh gugus irregular antara lain gugus Hercules.
Kebanyakan gugus
atau kelompok galaksi bergabung bersama menjadi gugus yang maha besar yang
dinamakan Supercluster atau gugus super. Gugus besar ini terdistribusi secara
seragam ke seluruh ruang sehingga dalam skala besar distribusi gugus ini adalah
isotropic dan homogeny. Penelitian menunjukkan bahwa semua galaksi itu
membentuk gugus super yang diameternya antara 100 sampai 300 juta tahun dengan
massa antara 1015 sampai 1016 massa matahari. Data menunjukkan bahwa gugus
super itu mengembang meskipun tidak secepat mengembangkan jagat raya secara
keseluruhan.
Distribusi materi
dalam ruang membuat struktur sarang laba-laba yang amat sangat banyak yang
angotanya adalah gugus super sehingga jagat raya ini seperti bentuk sel-sel.
1.2 JAGAT RAYA MENGEMBANG
Pada akhir tahun
1920-an, Hubble telah membuktikan bahwa Nebula itu adalah sebenarnya galaksi.
Dia juga telah menemukan cara untuk
memperkirakan jaraknya. Tahun 1929 dia membuktikan bahwa kecepatan
radial galaksi sebanding dengann jaraknya. Tahun 1931 Hubble dan Humason
mengemukakan temuannya mengenai hubungan jarak dan kecepatan galaksi yang
bergerak menjauhi kita dengan laju sampai mendekati 20.000 km/s. hukum
pergeseran merahnya ini sekarang dikenal dengan “Hukum Hubble”. Hukum ini telah memberikan keyakinan bahwa jagat raya
mengembang. Sesudah itu makin banyak lagi ditemukan galaksi yang lebih jauh dan
dengan laju menjauh yang lebih besar antara 0,36 sampai 0,6 laju cahaya. Dari
kecermatan pengamatan didapat bahwa
gugus galaksi yang jauh memiliki kecepatan yang sebanding dengan
jaraknya.
Gerak galaksi ini
pada mulanya ditemukan dalam tahun 1915 oleh Slipher tetapi dipelajari lebih
cermat oleh Hubble, dan mengumumkan hasilnya yang sangat terkenal itu dalam
tahun 1929. Temuan Hubble ini menyatakan bahwa laju menjauh dari galaksi itu
sebanding dengan jaraknya dari kita.
v = HD
Rumus ini disebut
Hukum Hubble dimana v adalah laju menjauh dari galaksi dan H dinamakan
konstanta Hubble yang harganya (55
km/s.Mpc = (1
10) tahun.
Apa artinya kita dapatkan bahwa
semua galaksi menjauh dari kita? secara vektorial dapat dijelaskan seperti
gambar. Pengamat O mengamati galaksi G pada posisi r yang diukur dari galaksi
kita sebagai titik asal O dan G bergerak dengan kecepatan v, dimana v =Hr.
Sekarang secara
vektor dapat dilihat kecepatan G menjauh darinya dengan kecepatan v-v’ yang
besarnya sebanding dengan jaraknya yaitu (r-r’). ternyata terbukti tiap galaksi
akan melihat galaksi lainnya bergerak menjauhi dirinya.
Pengembangan jagat
raya bukan berarti galaksi dan gugus
galaksi itu sendiri juga mengembang. Galaksi itu sendiri ukurannya tidak
berubah, tetapi jarak antar galaksi yang bertambah. Demikian pula gravitasi
bersama yang mengikat galaksi dan gugus galaksi itu bersama dan mereka memisah
satu dengan lainnya karena jagat raya itu yang mengembang.
Bagaimanakah Struktur Jagad Raya kita?
Reviewed by Sastra Project
on
December 24, 2012
Rating:
No comments:
Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini