Hubungan Antara Modaliatas VAK dengan Pemahaman Konsep adalah sebagai berikut. Setiap siswa memiliki kecenderungan modalitas yang berbeda antara satu dengan lainnya. Modalitas belajar terdiri dari modalitas visual, modalitas auditorial, dan modalitas kinestetik (modalitas VAK). Modalitas visual merupakan modalitas seseorang yang cenderung menggunakan mata/penglihatan dalam belajar. Modalitas auditorial merupakan modalitas seseorang yang cenderung menggunakan telinga/pendengaran dalam belajar. Modalitas kinestetik merupakan modalitas seseorang yang cenderung menggunakan gerakan menyentuh dalam belajar.
Hasil belajar adalah segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi pemahaman siswa terhadap suatu konsep fisika. Pemahaman adalah dasar untuk mencapai hasil belajar. Karena jika seseorang dikatakan faham apabila dia mampu menunjukkan pemahaman tersebut dalam konteks pemahaman yang sama ataupun berbeda dan dapat dilihat melalui kemampuannya dalam berpendapat dan mengemukakan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Setiap guru harus memahami dan mengetahui modalitas VAK yang dimiliki oleh siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menerima dan memproses suatu informasi. Shanahan (2008) menyatakan bahwa modalitas yang dimiliki setiap orang adalah berbeda-beda dan terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing modalitas tersebut.
Perbedaan modalitas pada masing-masing individu, mengakibatkan kemampuan daya serap terhadap suatu konsep akan berbeda-beda sehingga tingkat pemahaman konsep juga berbeda-beda. Dalam suatu proses pembelajaran guru biasanya dominan menggunakan metode atau model belajar yang mampu mengakomodasi modalitas visual dalam proses pembelajaran. Hal ini akan merugikan anak dengan modalitas belajar dominan auditorial dan kinestetik. Oleh karena itu sebagai seorang guru sangatlah penting untuk memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswanya sehingga mampu memilih suatu metode belajar yang dianggap paling relevan dan sesuai dengan modalitas yang dimiliki oleh siswa. Siswa akan lebih mampu berkonsentrasi dan bisa menerima pembelajaran dengan baik sehingga akan mampu meningkatkan pemahaman konsep yang dimiliki yang merupakan dasar dari peningkatan hasil belajar siswa.
Menurut Putranti (2008), modalitas belajar dapat menentukan hasil belajar seorang pebelajar. Apabila seorang pebelajar diberikan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan modalitas belajarnya maka pebelajar dapat berkembang dengan lebih baik. Pemrosesan informasi dan komunikasi dari pengajar ke pebelajar akan berjalan dengan baik sehingga pebelajar dapat memahami pelajaran dengan baik. Pada umumnya tidak ada seseorang yang 100% berada dalam salah satu modalitas. Namun, seseorang cenderung memiliki salah satu modalitas yang lebih dominan. Hal ini penting bagi seorang guru untuk mengenali modalitas siswa, sehingga dapat memfasilitasi dengan tepat, dan akhirnya bermuara pada meningkatnya hasil belajar mereka.
Rose & Nichall (1997) mengungkapkan bahwa siswa dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka, apabila siswa tersebut dapat belajar sesuai dengan modalitas belajarnya. Guru sebagai fasilitator dan mediator memegang peranan penting dalam mengelola pembelajaran, agar dapat memfasilitasi keanekaragaman gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
De Porter, et al. (2005) melakukan penelitian untuk menyelidiki pengaruh pembelajaran yang memperhatikan modalitas VAK siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa model pembelajaran guru yang memperhatikan keanekaraggaman modalitas VAK yang dimiliki siswa memberikan hasil yang lebih baik. Hasil ini sejalan dengan penelitian oleh Maulida (2008) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap prestasi belajar.
Magnesen (dalam DePorter et al., 2005) mengemukaan bahwa kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. Sehinggga rancangan pembelajaran yang diterapkan harus memberikan peluang kepada siswa untuk mereka sendiri lebih banyak terlibat dalam pembelajaran.
Dengan mempertimbangkan dan melihat modalitas apa yang paling menonjol dari diri siswa maka guru atau pendidik diharapkan dapat betindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode belajar yang sesuai. Bagi para siswa yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam pembelajaran fisika, guru dapat membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep.
Hasil belajar adalah segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi pemahaman siswa terhadap suatu konsep fisika. Pemahaman adalah dasar untuk mencapai hasil belajar. Karena jika seseorang dikatakan faham apabila dia mampu menunjukkan pemahaman tersebut dalam konteks pemahaman yang sama ataupun berbeda dan dapat dilihat melalui kemampuannya dalam berpendapat dan mengemukakan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Setiap guru harus memahami dan mengetahui modalitas VAK yang dimiliki oleh siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menerima dan memproses suatu informasi. Shanahan (2008) menyatakan bahwa modalitas yang dimiliki setiap orang adalah berbeda-beda dan terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing modalitas tersebut.
Perbedaan modalitas pada masing-masing individu, mengakibatkan kemampuan daya serap terhadap suatu konsep akan berbeda-beda sehingga tingkat pemahaman konsep juga berbeda-beda. Dalam suatu proses pembelajaran guru biasanya dominan menggunakan metode atau model belajar yang mampu mengakomodasi modalitas visual dalam proses pembelajaran. Hal ini akan merugikan anak dengan modalitas belajar dominan auditorial dan kinestetik. Oleh karena itu sebagai seorang guru sangatlah penting untuk memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswanya sehingga mampu memilih suatu metode belajar yang dianggap paling relevan dan sesuai dengan modalitas yang dimiliki oleh siswa. Siswa akan lebih mampu berkonsentrasi dan bisa menerima pembelajaran dengan baik sehingga akan mampu meningkatkan pemahaman konsep yang dimiliki yang merupakan dasar dari peningkatan hasil belajar siswa.
Menurut Putranti (2008), modalitas belajar dapat menentukan hasil belajar seorang pebelajar. Apabila seorang pebelajar diberikan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan modalitas belajarnya maka pebelajar dapat berkembang dengan lebih baik. Pemrosesan informasi dan komunikasi dari pengajar ke pebelajar akan berjalan dengan baik sehingga pebelajar dapat memahami pelajaran dengan baik. Pada umumnya tidak ada seseorang yang 100% berada dalam salah satu modalitas. Namun, seseorang cenderung memiliki salah satu modalitas yang lebih dominan. Hal ini penting bagi seorang guru untuk mengenali modalitas siswa, sehingga dapat memfasilitasi dengan tepat, dan akhirnya bermuara pada meningkatnya hasil belajar mereka.
Rose & Nichall (1997) mengungkapkan bahwa siswa dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka, apabila siswa tersebut dapat belajar sesuai dengan modalitas belajarnya. Guru sebagai fasilitator dan mediator memegang peranan penting dalam mengelola pembelajaran, agar dapat memfasilitasi keanekaragaman gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
De Porter, et al. (2005) melakukan penelitian untuk menyelidiki pengaruh pembelajaran yang memperhatikan modalitas VAK siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa model pembelajaran guru yang memperhatikan keanekaraggaman modalitas VAK yang dimiliki siswa memberikan hasil yang lebih baik. Hasil ini sejalan dengan penelitian oleh Maulida (2008) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap prestasi belajar.
Magnesen (dalam DePorter et al., 2005) mengemukaan bahwa kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. Sehinggga rancangan pembelajaran yang diterapkan harus memberikan peluang kepada siswa untuk mereka sendiri lebih banyak terlibat dalam pembelajaran.
Dengan mempertimbangkan dan melihat modalitas apa yang paling menonjol dari diri siswa maka guru atau pendidik diharapkan dapat betindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode belajar yang sesuai. Bagi para siswa yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam pembelajaran fisika, guru dapat membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep.
Hubungan Antara Modaliatas VAK dengan Pemahaman Konsep
Reviewed by Sastra Project
on
January 09, 2013
Rating:
ReplyDeleteThank you, your article is very good
viagra asli
cialis asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
toko viagra jakarta
jual viagra jakarta
agen viagra jakarta
toko viagra asli
jual viagra asli
jual viagra
toko viagra
agen viagra
cialis jakarta
cialis asli jakarta
titan gel asli
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
viagra cod jakarta
obat viagra jakarta
obat viagra asli
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
jual cialis
toko cialis
obat cialis
obat cialis asli
obat kuat cialis
obat cialis jakarta
toko cialis jakarta
jual cialis jakarta
agen cialis jakarta
toko titan gel
jual titan gel
vitamale asli
permen soloco asli
maxman asli
vimax asli
viagra
titan gel
hammer of thor
hammer of thor asli
hammer of thor jakarta
hammer of thor asli jakarta