Model
perubahan konseptual (conceptual change
model=CCM) pertama kali diajukan oleh Posner et al pada tahun 1982. Model ini pernah dikembangkan oleh Hewson
dan Hewson (1983, 1984), Strike dan Posner (1985, 1992), serta Thorley (1990).
Model perubahan konseptual berkaitan dengan perspektif filosofis bahwa
pembentukan pengetahuan dipengaruhi oleh pengetahuan yang telah ada, pengalaman
masa lalu, dan kemampuan metakognitif (Barlia, 2009)
Model perubahan konseptual merupakan salah satu model
pembelajaran yang berbasis konstruktivistik. Model perubahan konseptual adalah
model pembelajaran yang memfasilitasi siswa agar terjadi proses perubahan
konsepsi, melalui pembangkitan dan restrukturisasi konsepsi-konsepsi yang
dibawa oleh siswa sebelum pembelajaran (Santyasa, 2007a). Ozdemir (dalam Linuwih & Setiawan, 2010)
mengklasifikasikan konsepsi seseorang menjadi dua yaitu konsepsi ilmiah dan
konsepsi alternatif (miskonsepsi). Konsepsi ilmiah adalah konsepsi seseorang
yang sama dengan konsepsi para pakar. Konsepsi alternatif adalah konsepsi
seseorang yang tidak sama dengan konsepsi para pakar. Faktor penyebab konsepsi
alternatif adalah intuisi sebagai pengalaman kehidupan sehari-hari,
pembelajaran, buku teks, fragmentasi, penggunaan kerangka teori spesifik, dan
apresiasi konseptual. Model perubahan konseptual mengasumsikan bahwa setiap
siswa yang akan mengikuti pembelajaran di kelas telah mengalami miskonsepsi
mengenai fenomena alam. Miskonsepsi itu perlu diperbaiki atau dihilangkan
dengan memberikan pelajaran melalui demonstrasi, analogi, konfrontasi dan
contoh-contoh tandingan (Cakir, 2008).
Model
perubahan konseptual mengkonstruksi pengetahuan baru siswa dengan memodifikasi
konsep yang telah ada pada siswa. Model perubahan konseptual mengisyaratkan dua
fase sebelum akhirnya pengetahuan dapat dikonstruksi secara benar, yaitu fase
asimilasi dan akomodasi. Bila pengetahuan baru yang datang sesuai dengan
pengetahuan awal siswa, maka pengetahuan awal tersebut dikembangkan melalui
asimilasi. Melalui asimilasi siswa menggunakan konsep yang telah mereka miliki
untuk berhadapan dengan konsep baru. Apabila pengetahuan baru yang datang
bertentangan dengan pengetahuan awalnya, maka siswa mengubah konsepnya melalui
akomodasi. Proses akomodasi tersebut merupakan fenomena perubahan konseptual (Setyowati,
2011). Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa, pengetahuan seseorang tidak
sekali jadi, melainkan dibentuk oleh individu tersebut secara berkelanjutan
dengan memperbaiki dan mengubah pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Kerangka
berpikir mengenai model pembelajaran perubahan konseptual dalam struktur
kognitif siswa disajikan pada Gambar 2.1. Pada gambar ini dijelaskan proses
perubahan konsepsi awal siswa yang masih berlabel miskonsepsi menjadi konsepsi
baru yang ilmiah.
Gambar 1
Model Perubahan
Konseptual
(Posner et al.,
dalam Dole dan Sinatra, 1998)
Berdasarkan Gambar 1,
dapat diasumsikan empat variabel dalam proses perubahan konseptual, adalah
sebagai berikut. (1) Ketika struktur pengetahuan awal siswa terkristalisasi,
koheren, dan benar-benar dipertahankan, maka perubahan konseptual sulit
terjadi. Hal ini didasari oleh sifat manusia yang sulit meninggalkan zone
nyaman. Siswa yang mengalami perubahan konseptual adalah siswa yang memiliki
motivasi untuk berubah, memiliki upaya untuk berubah, dan memiliki keyakinan
untuk berubah. Teori perubahan konseptual mengharuskan siswa untuk merasa tidak
puas terhadap konsepsi yang mereka miliki (dissatifield).
(2)Siswa harus dapat menemukan bahwa konsepsi baru tersebut dapat dimengerti (intelligible). Siswa harus memahami
konsepsi baru tersebut jika mereka mau mengadopsinya. (3) Siswa harus merasakan
bahwa konsepsi tersebut masuk akal (plausible).
Jadi, konsepsi baru tersebut tidak hanya dapat dipahami, tetapi juga harus
masuk akal dan dapat diyakini. Konsepsi-konsepsi tersebut harus koheren dengan
ide-ide siswa sebelumnya, sehingga konsepsi tersebut dapat diyakini. (4) Para
siswa harus menemukan kebermanfaatan dari konsepsi-konsepsi tersebut (fruitfull). Jadi, konsepsi-konsepsi baru
diupayakan memberi peluang mengembangkan hipotesis lebih lanjut.
Strategi-strategi
Pembelajaran Konseptual
Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan sangkalan yang diikuti dengan strategi konflik kognitif,
yaitu 1) demonstrasi, 2) analogi, 3) konfrontatif, dan 4) contoh-contoh
tandingan (Cakir, 2008).
1) Demonstrasi
Demonstrasi didefinisikan sebagai proses
memperlihatkan sesuatu kepada orang lain atau kelompok orang. Metode ini
efektif digunakan bila jumlah siswa relatif banyak namun jumlah alat penunjang
praktikum terbatas. Melalui demonstrasi, siswa akan dihadapkan langsung pada
sebuah kejadian, sehingga dalam pikiran siswa terjadi konflik kognitif jika
pengetahuan yang mereka miliki bertentangan dengan kajadian nyata. Hal tersebut
memberi peluang bagi siswa untuk mengalami proses akomodasi sehingga terjadi
proses perubahan konseptual dalam struktur kognitif siswa secara menyeluruh.
Akibatnya, miskonsepsi yang dialami siswa dapat berubah menjadi konsepsi
ilmiah.
2) Analogi
Konsep-konsep fisika banyak yang bersifat abstrak.
Tidak semua fenomena fisis yang terjadi dapat diamati secara kasat mata (non-observable), sehingga muncul
kesulitan untuk menerangkan fenomena tersebut. Guru sering kesulitan dalam
menyebutkan contoh non-observabel,
sehingga siswa sulit membayangkannya. Konsep-konsep seperti itulah yang sering
membuat siswa mengalami miskonsepsi. Analogi didefinisikan sebagai suatu metode
mengajar dengan memberikan konsep-konsep nyata
yang hampir sama dengan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak. Proses
analogi menghadapkan siswa pada hal-hal yang tidak masuk akal, kemudian secara
perlahan-lahan dihadapkan pada hal yang masuk akal, sehingga mudah diterima.
Pemberian analogi diharapkan dapat membuat konsep tersebut menjadi lebih mudah
dipahami oleh siswa.
3) Konfrontatif
Sebelum memulai proses pembelajaran di kelas,
seyogyanya guru menggali pengetahuan awal siswa sehingga teridentifikasi
konsep-konsep siswa yang masih berlabel miskonsepsi. Berdasarkan hasil
identifikasi tersebut, guru dapat menyediakan berbagai cara untuk
mengkonfrontasi secara aktual konsepsi siswa. Tujuannya adalah untuk
menggoyahkan miskonsepsi yang masih terdapat di dalam pikiran siswa, sehingga
akhirnya mereka memiliki konsepsi yang ilmiah.
4) Contoh-contoh
Tandingan
Pemberian contoh-contoh tandingan yang relevan sangat
membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Contoh-contoh tersebut,
hendaknya mampu menantang miskonsepsi siswa. Sajian contoh tandingan tersebut
diharapkan dapat membuat siswa tertarik untuk mempelajari konsep tersebut.
Akibatnya, miskonsepsi berubah menjadi konsepsi ilmiah yang kokoh.
Tahap-tahap
Model Perubahan Konseptual
Proses pembelajaran dengan model perubahan konseptual
merupakan proses pembelajaran yang mampu mengaktifkan pengetahuan awal siswa. Pengetahuan
awal siswa tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi guru untuk
memulai proses pembelajaran. Secara umum sintaks model perubahan konseptual tersaji
pada Tabel 1
Tabel 1 Sintaks Model Perubahan Konseptual
No
|
Sintaks Model Perubahan Konseptual
|
1
|
Sajian masalah konseptual dan
kontekstual.
|
2
|
Konfrontasi miskonsepsi terkait dengan
masalah-masalah tersebut.
|
3
|
Konfrontasi sangkalan berikut
strategi-strategi demonstrasi, analogi atau contoh-contoh tandingan.
|
4
|
Pembuktian konsep dan prinsip secara
ilmiah.
|
5
|
Sajian materi dan contoh-contoh
kontekstual.
|
6
|
Konfirmasi melalui pertanyaan-pertanyaan
untuk memperluas pemahaman dan penerapan pengetahuan secara bermakna.
|
(Santyasa, 2007a)
REFERENSI:
KLIK "Show" UNTUK MELIHAT REFERENSI
Model Pembelajaran Perubahan Konseptual
Reviewed by Sastra Project
on
January 02, 2013
Rating:
ReplyDeleteThank you, your article is very good
viagra asli
cialis asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
toko viagra jakarta
jual viagra jakarta
agen viagra jakarta
toko viagra asli
jual viagra asli
jual viagra
toko viagra
agen viagra
cialis jakarta
cialis asli jakarta
titan gel asli
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
viagra cod jakarta
obat viagra jakarta
obat viagra asli
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
jual cialis
toko cialis
obat cialis
obat cialis asli
obat kuat cialis
obat cialis jakarta
toko cialis jakarta
jual cialis jakarta
agen cialis jakarta
toko titan gel
jual titan gel
vitamale asli
permen soloco asli
maxman asli
vimax asli
viagra
titan gel
hammer of thor
hammer of thor asli
hammer of thor jakarta
hammer of thor asli jakarta