Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam memahami suatu pengetahuan tertentu. Salah satu penyebabnya adalah pengetahuan baru yang diterima tidak terjadi hubungan dengan pengetahuan yang sebelumnya. Pengetahuan awal menjadi syarat utama bagi seorang pembelajar. Pengetahuan awal (prior knowledge) adalah sekumpulan pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidupnya, kemudian dibawa pada suatu pengalaman belajar baru. Konsepsi prapembelajaran atau skema kognitif adalah konsepsi para siswa yang dapat dipakai sebagai pegangan awal oleh para guru dalam pembelajaran. Sebelum memasuki kegiatan pembelajaran siswa telah memiliki gagasan tentang peristiwa ilmiah. Pada
umumnya sebagian besar gagasan siswa tersebut masih merupakan pengetahuan sehari-hari yang belum menunjukkan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan awal (prior knowledge) didefinisikan sebagai struktur kognitif yang telah ada di kepala siswa. Prakonsepsi dapat bersumber dari pemakaian bahasa, dari interaksi keluarga dan teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari, perasaan sendiri, media massa yang berupa tacit sense.
Pengetahuan awal merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibawa oleh siswa ke dalam proses pembelajaran. Gagasan siswa merupakan pengetahuan pribadi yang dibangun melalui proses informal dalam proses memahami pengalaman sehari-hari. Belajar bukan dipandang sebagai transmisi informasi atau pengisian bejana kosong, tetapi lebih sebagai suatu proses pengkonstruksian aktif pada basis konsepsi-konsepsi yang telah ada yaitu berupa pengetahuan awal. Pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa sering mengalami pemahaman konsep yang salah. Perubahan pengetahuan awal menjadi konsepsi ilmiah yang diartikulasikan sebagai alternatif perolehan belajar diisukan relatif sulit diwujudkan melalui pembelajaran konvensional.
Pengetahuan awal dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembelajaran. Secara langsung, pengetahuan awal dapat mempermudah proses pembelajaran dan mengarahkan hasil belajar yang lebih baik. Secara tidak langsung, pengetahuan awal dapat mengoptimalkan kejelasan materi-materi pelajaran dan meningkatkan efisiensi penggunaan waktu belajar dan pembelajaran. Pengetahuan awal siswa pada umumnya bersifat resisten, dalam arti bahwa gagasan-gagasan tersebut cukup sulit untuk diubah dalam proses pembelajaran. Korelasi antara pengetahuan awal dan penampilan akademik siswa adalah signifikan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar adalah pengetahuan awal siswa. Proses belajar bermakna akan terjadi jika siswa mampu mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar sehingga perlu mendapat perhatian karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
umumnya sebagian besar gagasan siswa tersebut masih merupakan pengetahuan sehari-hari yang belum menunjukkan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan awal (prior knowledge) didefinisikan sebagai struktur kognitif yang telah ada di kepala siswa. Prakonsepsi dapat bersumber dari pemakaian bahasa, dari interaksi keluarga dan teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari, perasaan sendiri, media massa yang berupa tacit sense.
Pengetahuan awal merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibawa oleh siswa ke dalam proses pembelajaran. Gagasan siswa merupakan pengetahuan pribadi yang dibangun melalui proses informal dalam proses memahami pengalaman sehari-hari. Belajar bukan dipandang sebagai transmisi informasi atau pengisian bejana kosong, tetapi lebih sebagai suatu proses pengkonstruksian aktif pada basis konsepsi-konsepsi yang telah ada yaitu berupa pengetahuan awal. Pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa sering mengalami pemahaman konsep yang salah. Perubahan pengetahuan awal menjadi konsepsi ilmiah yang diartikulasikan sebagai alternatif perolehan belajar diisukan relatif sulit diwujudkan melalui pembelajaran konvensional.
Pengetahuan awal dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembelajaran. Secara langsung, pengetahuan awal dapat mempermudah proses pembelajaran dan mengarahkan hasil belajar yang lebih baik. Secara tidak langsung, pengetahuan awal dapat mengoptimalkan kejelasan materi-materi pelajaran dan meningkatkan efisiensi penggunaan waktu belajar dan pembelajaran. Pengetahuan awal siswa pada umumnya bersifat resisten, dalam arti bahwa gagasan-gagasan tersebut cukup sulit untuk diubah dalam proses pembelajaran. Korelasi antara pengetahuan awal dan penampilan akademik siswa adalah signifikan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar adalah pengetahuan awal siswa. Proses belajar bermakna akan terjadi jika siswa mampu mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar sehingga perlu mendapat perhatian karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Peran Pengetahuan Awal dalam Proses Pembelajaran
Reviewed by Sastra Project
on
January 20, 2013
Rating:
No comments:
Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini