Model pembelajran think phair
share merupakan salah satu model cooperative
learning sederhana. Model pembelajaran think pair share dikembangkan
oleh Frank Lyman dan teman-temannya dari Universitas Maryland pada tahun 1985.
Model pembelajaran think pair share dapat memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir sehingga model pembelajaran ini mempunyai potensi kuat untuk memberdayakan kemampuan berpikir siswa dan melatih sikap ilmiah siswa (Trianto, 2007), salah satunya adalah pemahaman konsep siswa. Teknik think-pair-share di dalam model pembelajaran ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2004).
Model pembelajaran think pair share dapat memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir sehingga model pembelajaran ini mempunyai potensi kuat untuk memberdayakan kemampuan berpikir siswa dan melatih sikap ilmiah siswa (Trianto, 2007), salah satunya adalah pemahaman konsep siswa. Teknik think-pair-share di dalam model pembelajaran ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2004).
Hasil penelitian Azlina (2010)
menyatakan bahwa think pair share merupakan
sebuah teknik pembelajaran kolaboratif yang dikatakan sebagai multi-mode siklus
diskusi di mana siswa secara aktif mendengarkan pertanyaan atau presentasi,
mempunyai waktu berpikir secara individu, memungkinkan terjadinya interaksi
sosial dengan cara berbicara dengan pasangan, dan akhirnya berbagi tanggapan
dengan kelompok yang lebih besar. Pembelajaran think pair share merupakan pembelajaran yang sangat menekankan pada
bagaimana menjadikan setiap siswa sebagai seorang kolaborator, memberikan waktu
tunggu untuk memunculkan ide-ide brainstorming
siswa sehingga pada akhirnya akan terjadi sebuah proses kontruksi pengetahuan.
Hasil penelitian Silberman (dalam
Yerigan, 2008) juga menyatakan bahwa terdapat beberapa macam strategi
pembelajaran aktif yang populer digunakan saat ini, dan salah satunya adalah think pair share. Sebuah strategi
pembelajaran aktif yang dapat memberi waktu untuk proses, menyediakan latihan,
meningkatkan kedalaman dan keluwesan berfikir, meningkatkan partisipasi,
memungkinkan instruktur untuk memeriksa pemahaman, dan menyediakan waktu untuk
instruktur membuat keputusan intruksional, serta tahap mengajukan pertanyaan
dan mempertahankan pendapat dalam diskusi akan melatih siswa memperoleh kepercayaan
akan kemampun diri sendiri.
Adapun langkah-langkah dalam
pembelajaran think pair share adalah: 1) guru membagi siswa dalam
kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok, 2) setiap siswa
memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, 3) siswa berpasangan dengan
salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya, 4) kedua
pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan
untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat, setiap kelompok atau
perwakilannya kemudian menyajikan hasil diskusinya di depan kelas (Lie, 2004). Berikut disajikan tahapan-tahapan model
think pair share yang dipadukan dengan
Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah seperti tampak
pada Tabel .1.
Tabel 1
Sintaks
Pembelajaran Think Pair Share
Langkah Pembelajaran
|
Sintaks TPS
|
Kegiatan Pembelajaran
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
Pendahuluan
|
Guru
mengggali pengetahuaan awal siswa dan memberikan motivasi
|
Guru memberikan
motivasi, dan menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dibelajarkan. Guru melibatkan
seluruh siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
Kegiatan inti
|
Berpikir
(tahap Think)
|
Guru memberikan
sejumlah permasalahan di dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
materi yang dibelajarkan. Guru menkondisikan siswa untuk memikirkan
dan menjawab permasalahan tersebut
secara individual.
|
Diskusi
(pair)
|
Guru mengkondisikan
siswa untuk mendiskusikan hasil pemikirannya di dalam suatu kelompok kecil
beranggotakan 4-6 orang. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan persamaan
pendapat.
|
|
Berbagi (share)
|
Salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, sementara itu kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan. Guru mengobservasi dan memfasilitasi kegiatan
presentasi siswa
|
|
Kegiatan penutup
|
Analisis dan evaluasi
|
Guru bersama siswa merefleksi hasil kegiatan
pembelajaran. Kelompok yang paling aktif dan antusias diberikan penghargaan
oleh guru. Siswa diberikan kuis untuk dikerjakan secara individual.
|
Kegiatan think-pair-share di dalam model
pembelajaran TPS memberikan banyak
keuntungan. Siswa secara individu akan terdidik untuk mengembangkan
pemikirannya karena adanya waktu berpikir. Jumlah anggota kelompok yang kecil
mendidik siswa untuk senantiasa aktif. Siswa lebih mudah memahami suatu materi
karena mereka mendapat penjelasan dengan gaya bahasa mereka. Guru juga akan
dapat lebih berkonsentrasi untuk mendengarkan jawaban dan mengamati reaksi
siswa, dengan demikian guru dapat mengambil tindakan yang tepat untuk membantu
siswa yang dirasakan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang
dibelajarkan.
REFERENSI :
KLIK "Show" UNTUK MELIHAT REFERENSI
cara download:
1. klik link diatas, kemudian anda dialihkan ke halaman google drive, klik tombol ''tanda panah kebawah'' (ada dibagian atas) untuk mendownload file.
NB. jika tombol download belum terlihat, arahkan cursor mouse ke bagian atas halaman untuk memuculkan menu tombol download.
SILAKAN BAGIKAN ARTIKEL INI MELALUI :
Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Reviewed by Sastra Project
on
July 23, 2016
Rating:
No comments:
Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini