Meningkatkan Motivasi Belajar

Di dalam kehidupan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi manusia untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor ini dapat muncul dari dalam diri orang tersebut dan bisa juga berasal dari luar diri orang tersebut. Hal yang sama juga terjadi dalam proses belajar baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dalam proses belajar mengajar di kelas, terdapat banyak hal yang mempengaruhi kemauan siswa untuk belajar seperti metode mengajar, status sosial ekonomi, lingkungan, dukungan orang tua, sulitnya tugas-tugas, kepedulian guru, kurikulum, kesuksesan, serta dukungan teman sebaya (Halat, Jakubowski, & Aydin, 2008). Semua faktor tersebut sangat vital dan secara simultan mempengaruhi kemauan atau minat siswa untuk belajar. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh, Wentzel (dalam Halat, Jakubowski, & Aydin, 2008) menyatakan bahwa orang tua, guru, dan teman sebaya memiliki peranan yang penting dalam memacu minat belajar siswa.

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menset untuk bergerak. Motivasi adalah sesuatu yang membuat orang bergerak atau melakukan sesuatu (Shellnut, 2006). Keller (Wongwiwatthananukit & Popovich, 2000) menyatakan bahwa seorang motivator tidak bisa memotivasi seseorang secara keseluruhan. Bagaimanapun yang mungkin dilakukan hanya untuk membuat atau mengganti kondisi belajar (lingkungan belajar) sehingga siswa dapat memotivasi dirinya sendiri. Pengetahuan yang tidak memiliki arti bagi siswa, secara langsung akan menurunkan motivasi siswa. Jika seseorang belajar tanpa motivasi, maka pada saat mereka belajar, mereka akan mengingat isi dari pelajaran tersebut, namun memorinya akan terhapus setelah selesai ujian atau mengikuti pelajaran tersebut.

Menurut Thoha (dalam Prantiya, 2007) motivasi terdiri tiga unsur, yakni kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals). Namun, kadang-kadang istilah ini dipakai silih berganti dengan istilah-istilah lainnya seperti kebutuhan (need), keinginan (want), dorongan (drive), atau impuls. Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang dan setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai Moekiyat (dalam Prantiya, 2007). Motif adalah suatu pengertian yang mengandung semua alat penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

Motivasi muncul karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Maslow mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan manusia dari peringkat terbawah sampai yang tertinggi. Kebutuhan-kebutuhan itu terdiri dari kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum), kebutuhan akan rasa aman dan tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, serta kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan kebutuhan manusia pada peringkat yang tertinggi. Motivasi belajar merupakan suatu usaha yang mendorong seseorang untuk bersaing dengan standar keunggulan, dimana standar keunggulan ini dapat berupa kesempurnaan tugas, dapat diri sendiri atau prestasi orang lain. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi nampaknya akan memperoleh prestasi yang lebih tinggi

Seorang siswa memiliki motivasi intrinsik dan juga bisa diberikan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang telah ada dalam diri seseorang di mana orang tersebut bisa mengembangkan motivasi tersebut untuk mencapai kesuksesan. Sedangkan motivasi ekstrinsik diberikan oleh orang lain dalam bentuk tindakan, ucapan ataupun suruhan agar orang termotivasi untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik harus seimbang dalam diri seseorang.

Secara umum, hal yang mempengaruhi motivasi intrinsik siswa adalah sebagai berikut (Frith, 2006).

1. Curiosity (keingintahuan)

Keingintahuan merupakan sesuatu yang membuat orang ingin mencari lebih jauh tentang sesuatu. Keingintahuan bisa membuat seorang siswa belajar lebih, daripada ketika siswa dihadapkan pada buku teks yang harus dibaca oleh siswa. Salah satu tugas utama seorang guru dalam mengajar adalah bagaimana guru tersebut menimbulkan rasa ingin tahu siswanya dan menggunakan keingintahun tersebut sebagai motif untuk belajar. Memberikan pertanyaan atau mengemukakan sebuah masalah kepada siswa lebih baik daripada menjelaskan berbagai fakta yang ada. Jika hal ini dilakukan, maka permasalahan yang diungkapkan dapat meningkatkan keingintahuan siswa dan siswa akan belajar lebih banyak tentang topik tersebut.

2. Self-Efficacy (Kepercayan diri akan keberhasilan)

Kepercayaan diri terjadi jika siswa sudah mencapai tingkat pemahaman. Seorang siswa yang mendapatkan masalah tertentu, kemudian berhasil memperoleh jawaban dari masalah tersebut akan termotivasi kembali untuk memecahkan masalah-masalah yang lainnya. Dalam pikiran siswa yang sudah mapan, kepercayaan diri sangat penting untuk berkompetisi dengan siswa yang lainnya.

3. Attitude (sikap)

Sikap merupakan hal yang penting untuk menentukan motivasi seseorang. Jika seorang siswa bersikap positif terhadap pembelajaran yang dilakukan, maka siswa tersebut akan termotivasi untuk belajar. Sikap lebih merupakan komoditas atau karakteristik seseorang yang abstrak. Sikap seseorang secara umum tidak ditunjukkan dalam proses pembelajaran. Sikap ini lebih merupakan karakteristik intrinsik seseorang, namun sangat menentukan hasil pembelajarannya.

4. Need (kebutuhan)

Kebutuhan merupakan hal yang sangat besar artinya bagi seseorang, terutama seorang siswa. Kebutuhan seseorang bertingkat dan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Secara umum klasifikasi atau tingkatan kebutuhan yang dikenal adalah tingkatan kebutuhan menurut Maslow. Hirarki kebutuhan menurut Maslow adalah sebagai berikut (Pujadi, 2007).

1) Kebutuhan fisik dan biologis (physiological need), yaitu kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia seperti air, makanan, pakaian dan tempat tinggal. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kebutuhan yang lain tidak akan memotivasi manusia.

2) Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (safety and security needs), yaitu kebutuhan untuk terbebas dari bahaya fisik dan rasa takut kehilangan.

3) Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs), yaitu kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari yang lain.

4) Kebutuhan akan penghargaan (esteem or status needs), yaitu kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini akan menghasilkan kepuasan seperti kuasa, prestise, status, dan kebanggaan akan diri sendiri.

5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan segala kemampuan dan potensi yang dimiliki hingga menjadi orang seperti yang dicita-citakan. Kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki kebutuhan manusia.

5. Competency (persaingan)

Persaingan dalam pembelajaran merupakan salah satu motivasi intrinsik yang juga sekaligus dipegaruhi oleh motivasi ekstrinsik. Persaingan yang ketat akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Persaingan juga memiliki kaitan erat dengan kebutuhan dari Maslow yang kelima yaitu aktualisasi diri. Dengan persaingan dan memenangkan persaingan, maka siswa akan berhasil mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan cita-citanya.

Selain faktor-faktor internal tersebut, ada motivasi ekstrinsik yang harus diberikan kepada siswa agar siswa mampu membangkitkan motivasi intrinsik yang dimiliki. Motivasi eksternal seperti halnya katalis yang mempercepat reaksi kimia. Demikian juga halnya motivasi eksternal yang diperlukan untuk membangkitkan motivasi internal yang sudah ada dalam diri siswa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar di antaranya adalah merasa dihargai, persepsi tentang kemampuan kognitif, keuntungan dan tekanan dari teman sebaya dan guru, persepsi terhadap dukungan dari orang tua, sulitnya tugas-tugas, aktivitas dalam kehidupan nyata, pembelajaran, dan gender (Halat, Jakubowski, & Aydin, 2008).

Berbagai faktor tersebut, jika tidak disikapi akan membuat motivasi belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya motivasi juga akan membuat prestasi belajar siswa menjadi rendah. Selain hal yang telah dipaparkan di atas, terdapat hal lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Adapun hal tersebut adalah sebagai berikut (Sisca, 2007).

1) Latar belakang keluarga siswa bermasalah. Ada beberapa masalah dalam keluarga yang menyebabkan motivasi belajar siswa lemah terutama di kota-kota besar.

2) Sikap menganggap enteng dan mudah. Siswa sekarang hidup dalam dunia yang kuat godaannya, terutama godaan untuk hidup santai dan meremehkan.

3) Masalah ekonomi keluarga. Hal ini terjadi karena siswa harus membantu orang tua bekerja keras untuk mencari uang sehingga tidak ada waktu untuk belajar.

4) Relasi dengan orang tua kurang. Orang tua yang bekerja dari pagi-pagi hingga malam kurang memberikan perhatian pada anaknya, akibatnya semangat belajar siswa menjadi rendah.

5) Adanya tekanan psikologis. Siswa yang mengalami tekanan psikologis akan mudah emosi. Hal ini sangat berpengaruh pada minat belajar siswa.

6) Siswa kurang simpati dengan guru yang mengajar. Bila siswa kurang simpati dengan gurunya maka minat mereka juga kurang dengan pelajaran yang diajarkan.

7) Siswa tidak memiliki fasilitas belajar yang memadai.

8) Daya juang siswa lemah. Siswa tidak mau lagi mengerjakan sesuatu yang sedikit sulit, enggan untuk bekerja dan berpikir.

Jika hal ini terjadi pada siswa, maka siswa tidak akan termotivasi lagi untuk belajar, siswa yang tidak termotivasi untuk belajar tidak akan bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengembangkan motivasi yang dimiliki oleh siswa.

Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, motivator yang paling tepat adalah guru. Walaupun siswa terpengaruh juga oleh motivator yang lain, mislnya orang tua dan lingkungan, namun guru masih merupakan motivator yang dominan bagi siswa (Halat, Jakubowski, & Aydin, 2008). Hal ini terjadi kerena guru memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap motivasi siswa. Besarnya motivasi ini disebabkan oleh karena guru mempunyai kesempatan mengontrol aspek-aspek dalam pembelajaran dan keadaan iklim pembelajaran di kelas. Akibatnya, guru akan lebih mudah meningkatkan motivasi belajar siswanya. Siswa yang merasa didukung dan dihargai oleh guru akan beraktivitas secara lebih termotivasi dan berusaha untuk sukses dalam pembelajaran di kelas.

Motivasi belajar merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam proses belajar siswa. Seorang siswa yang tidak termotivasi akan merasa kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan kepada siswa. Seorang motivator tidak bisa membentuk motivasi dalam diri siswa, motivator hanya bisa mengembangkan motivasi yang sudah ada di dalam diri siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Stephen Yelon (dalam Liao, & Wang, 2008) dalam bukunya yang berjudul Powerful Principles of Instruction. Buku tersebut menyatakan bahwa ada empat komponen yang menjadikan seseorang sebagai guru yang baik yaitu:

1) Guru yang baik harus peduli tentang subjek atau hal yang mereka ajarkan.

2) Guru yang baik seharusnya peduli terhadap pembelajaran siswa mereka dan menjaga sikap positif bahwa siswa mereka mempunyai kemampuan untuk belajar.

3) Guru yang baik seharusnya tidak hanya peduli terhadap pekerjaan mengajar mereka, tetapi seharusnya juga tetap menikmati proses analisis, perencanaan dan juga meningkatkan teknik mengajar mereka.

4) Guru yang baik seharusnya menerapkan strategi motivasi yang mereka ketahui dan memadukannya ke dalam proses pembelajaran dengan tujuan membuat pembelajaran mereka menjadi efektif. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang memegang peranan penting untuk memotivasi siswa adalah guru. Seorang guru hendaknya memasukkan pola-pola motivasi ketika guru tersebut mengajar di kelas. Dengan adanya pola motivasi yang diberikan guru pada siswa, maka siswa akan termotivasi untuk belajar. Jika siswa sudah termotivasi untuk belajar, maka secara langsung hasil belajar mereka pun akan meningkat.
Meningkatkan Motivasi Belajar Meningkatkan Motivasi Belajar Reviewed by Sastra Project on January 17, 2013 Rating: 5

2 comments:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini

Powered by Blogger.