Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain
(Trianto, 2012).
Ramadhani (2012) menyatakan bahwa setiap model pembelajaran
mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa
sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Salah satu model
pembelajaran inovatif yang mampu memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran siklus
belajar 5E (learning cycle 5E). Siklus belajar sebagai strategi pembelajaran pertama kali diperkenalkan pada akhir Tahun 1960-an ketika
Robert Karplus dan rekan-rekannya mengimplemen-tasikannya dalam kurikulum sains (Qarareh, 2012). Model ini
didesain khusus untuk Science Curriculum
Improvement Study (SCIS) dan memberikan hasil yang baik dalam pengajaran
sains/IPA. Pada awalnya model ini terdiri atas tiga fase pembelajaran, yaitu eksploration, invention,
dan discovery. Pada Tahun 1980-an, Lawson kemudian memodifikasi istilah-istilah
tersebut menjadi exploration, concept introduction, dan concept application. Pada Tahun 1993, the Biological Science Curriculum Study (BSCS)
yang dipimpin oleh Rodger Bybee mengembangkan learning cycle yang disebutnya
sebagai metode kontruktivisme menjadi model pembelajaran siklus belajar 5E (learning
cycle 5E) (Bybee et al., 2006; Liu et al., 2009; Ramadhani, 2012; Tuna &
Kacar, 2013).
Siklus
belajar 5E (learning
cycle 5E) adalah salah
satu model konstruktivis lengkap dalam kasus pembelajaran berbasis riset atau brainstorming yang digunakan di dalam
kelas (Campbell dalam Tuna & Kacar, 2013). Learning
cycle 5E berpusat pada siswa (student centered) dengan kegiatan yang memberikan dasar untuk observasi, pengumpulan data,
analisis tentang kegiatan, peristiwa, dan fenomena (Haribhai &
Dhirenkumar, 2012). Learning cycle 5E merupakan
rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa
sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan jalan berperanan aktif (Fajaroh & Dasna, 2008; Wibowo et al., 2010). Model pembelajaran siklus belajar 5E (learning cycle 5E) memotivasi
siswa untuk masuk dalam topik melalui beberapa tahap pembelajaran dengan tujuan untuk mengeksplorasi subjek, memberikan definisi pada pengalaman
mereka, mendapatkan informasi lebih rinci tentang pembelajaran mereka, dan untuk mengevaluasinya (Wilder & Shuttleworth dalam
Hagerman, 2012; Tuna & Kacar, 2013).
Fajaroh
dan Dasna (2007) menyatakan bahwa model pembelajaran learning cycle 5E patut dikedepankan karena model belajar ini
sesuai dengan teori belajar Piaget yang berbasis kontruktivisme. Piaget
menyatakan bahwa belajar merupakan pengembangan aspek kognitif yaitu struktur,
isi, dan fungsi. Struktur intelektual merupakan organisasi mental tingkat
tinggi yang dimiliki individu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya
dan fungsi merupakan proses perkembangan intelektual yang mencakup adaptasi dan
organisasi.
Siklus belajar 5E (learning cycle 5E) adalah model
pembelajaran konstruktivis yang menggabungkan antara
hands-on, minds-on, dan penyelidikan ilmiah
berbasis pedagogi (Balci et al., 2006; Hagerman, 2012; Liu et
al., 2009).
Berbeda dengan metode pengajaran tradisional yang mendominasikan instruksi langsung dalam menyampaikan informasi, siklus belajar 5E dengan
pendekatan hands-on di mana siswa dapat
mengeksplorasi konsep baru, mengevaluasi kembali pengalaman masa lalu mereka, dan mengasimilasi atau mengakomodasi
pengalaman baru dan konsep ke dalam skema yang sudah ada (Hagerman, 2012).
Bagi
Piaget, adaptasi merupakan suatu kesetimbangan antara asimilasi dan akomodasi.
Apabila proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi pada
lingkungannya, maka terjadilah ketidakseimbangan (disequilibrium). Akibat ketidakseimbangan ini maka terjadilah
akomodasi, dan struktur yang ada mengalami perubahan atau struktur baru timbul
(Dahar, 1996). Berdasarkan proses asimilasi ke akomodasi diharapkan dapat
mengembangkan struktur mental, sehingga dapat diorganisasikan dengan konsep
lain yang telah dimiliki. Organisasi yang baik dari intelektual seseorang akan
tercermin dari respon yang diberikan dalam menghadapi masalah.
Sudojo
(dalam Fajaroh & Dasna, 2007) menyatakan bahwa implementasi learning cycle 5E dalam pembelajaran
sesuai dengan pandangan kontruktivisme, yakni sebagai berikut:
1)
Siswa belajar secara
aktif, siswa mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir,
pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman siswa.
2)
Informasi baru
dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa, informasi baru yang dimiliki
siswa berasal dari interpretasi individu.
3)
Orientasi
pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah.
Model
pembelajaran learning cycle 5E yang
berorientasi pada pembelajaran kontruktivisme (constructivist approach) ini
sangat memperhatikan pengalaman dan pengetahuan awal siswa serta bertujuan
meningkatkan pemahaman konsep siswa. Oleh karena itu, pada setiap fase-fase
pembelajaran guru dituntut untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang beranjak
dari isu-isu sains yang relevan dengan lingkungan siswa, memicu proses disequilibrium-equilibrium (ketidakseim-bangan-seimbang)
pada diri siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan
orang lain agar siswa dapat membangun pengetahuannya secara utuh (Mabsuthoh,
2010).
Sesuai dengan namanya, model ini memiliki lima fase/tahap
yang setiap fasenya dimulai dengan huruf E sebagai berikut (Bybee et
al., 2006; Temel
et al., 2013; Tuna & kacar, 2013;
Utari et al., 2013):
1)
Engagement (engage/keterlibatan) merupakan fase saat
guru mencoba memusatkan perhatian siswa dan mengikutsertakan siswa ke dalam
sebuah konsep baru dengan cara memberikan pertanyaan motivasi, memberikan
gambaran tentang materi yang akan dipelajari, demonstrasi, atau aktivitas lain
yang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa
keingintahuan siswa. Pada fase
ini guru menggali pengetahuan awal siswa
untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pikiran siswa mengenai konsep yang
akan dipelajari. Hal terpenting
dalam fase ini adalah guru menghindari mendefinisikan
dan membuat penjelasan tentang konsep yang akan dibahas.
2)
Exploration (eksplore/penjelajahan) merupakan fase
kedua yang sering diwujudkan dalam kegiatan laboratorium (praktikum) dan
diskusi yang dilakukan secara berkelompok. Fase ini memberikan pengalaman yang
nyata bagi siswa. Siswa diajak terlibat secara langsung pada fenomena atau
situasi yang mereka selidiki. Siswa saat berada di dalam fase ini merancang dan
melakukan eksperimen atau praktikum, melakukan pengujian hipotesis, serta
melakukan pengumpulan data/informasi untuk memecahkan masalah yang diberikan
oleh guru. Siswa dilibatkan secara fisik dan mental. Sebagai hasil keterlibatan
mental dan fisik mereka dalam kegiatan tersebut, para siswa akan mampu
membentuk hubungan, mengamati pola, mengidentifikasi variabel, dan bertanya.
Guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu yang mengarahkan siswa agar
mampu mengeksplorasi dan menemukan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Guru hanya
harus membimbing siswa, tidak berpartisipasi
sepenuhnya kepada karya siswa. Hal terpenting ketika guru membimbing adalah jika melihat kesalahan siswa maka tidak boleh langsung
memperbaikinya, tetapi harus memberikan beberapa petunjuk atau menunjukkan
beberapa cara agar siswa mengoreksi sendiri. Sementara siswa
berinteraksi satu sama lain dan tidak pasif
dalam proses ini.
3)
Explanation (explain/menjelaskan) merupakan fase saat
perhatian siswa difokuskan pada aspek tertentu
dari pengalaman mereka pada fase-fase sebelumnya. Siswa diberikan kesempatan
untuk menunjukkan pemahaman konsep mereka, keterampilan proses, atau
perilaku. Kata explanation berarti
tindakan atau proses di mana konsep, proses, atau keterampilan menjadi jelas
dan dapat dipahami. Siswa melakukan
diskusi kelompok untuk menganalisis data/infor-masi yang dikumpulkan dari
kegiatan pada fase sebelumnya. Guru membimbing siswa untuk menyampaikan hasil
kegiatan yang telah mereka lakukan dengan menggunakan ide dan kata-kata mereka
sendiri, sehingga diharapkan pemahaman konsep muncul dari pengalaman mereka
setelah melakukan kegiatan. Guru memberikan definisi formal dan penjelasan
ilmiah.
Selanjutnya, dengan memberi-kan penjelasan tingkat pengetahuan dasar kepada siswa, guru
bila memungkinkan agar membantu siswa untuk menyatukan bersama-sama pengalaman mereka, untuk
menjelaskan hasil mereka, dan untuk membentuk konsep-konsep baru. Tujuan tahap
ini adalah untuk memperbaiki
kesalahan dalam temuan siswa sebelum tahap berikut-nya.
4)
Elaboration (elaborate/elaborasi) merupakan fase yang
dapat diang-gap sebagai perpanjangan langkah penelitian karena adanya masalah
suplemen (penguat). Fase ini memfasilitasi siswa untuk dapat menerapkan konsep
yang telah mereka peroleh berdasarkan kegiatan yang telah mereka lakukan ke
dalam situasi atau masalah yang baru. Masalah baru tersebut memiliki
penyelesaian yang identik atau mirip dengan apa yang dibahas sebelumnya. Siswa
menggunakan konsep yang baru dipelajari dalam situasi berbeda atau mengulangi
beberapa kali aplikasi yang berhubungan dengan konsep yang dipelajari agar
menjadi masukan ke dalam memori jangka panjangnya dan menjadi permanen. Selama
fase elaborasi, siswa dapat dilibatkan kembali dalam kegiatan diskusi dan
pencarian informasi. Siswa mengiden-tifikasi masalah dan mengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan melalui
diskusi.
5)
Evaluation (evaluate/menilai) merupakan fase saat
guru mencari tahu kualitas dan kuantitas ketercapaian pemahaman siswa terhadap
topik yang telah mereka pelajari. Fase ini dapat diwujudkan dalam
metode formal atau informal. Guru
mengajukan pertanyaan dan membuat siswa merespon secara lisan atau tulisan. Selain itu,
siswa diminta untuk mengaitkan apa yang telah mereka pelajari dengan situasi di kehidupan nyata . Fase ini adalah fase di mana siswa
dapat menunjukkan sikap mereka tentang pembelajaran dan dapat merubah gaya pemikiran mereka atau perilaku. Evaluasi informal dapat terjadi pada awal dan seluruh
urutan model siklus belajar 5E. Guru juga dapat menyelesaikan evaluasi formal
setelah fase elaborasi. Evaluasi bisa dilakukan secara formatif maupun sumatif
dan berfokus pada kemampuan siswa menggunakan informasi yang telah mereka
peroleh selama kegiatan pembelajaran.
Evaluasi
engagement berkisar pada pra-penilaian.
Artinya, mencari tahu apa yang sudah diketahui siswa tentang topik yang akan
dibahas dengan mengajukan pertanyaan dan membuat siswa merespon secara lisan
atau tulisan. Dalam exploration,
evaluasi berfokus pada proses. Artinya, pada proses pengumpulan data oleh siswa,
bukan produk dari pengumpulan data. Evaluasi explain berfokus pada seberapa baik siswa dapat menggunakan
informasi yang mereka kumpulkan dan apa yang sudah mereka tahu tentang ide-ide
baru. Evaluasi elaboration dapat
disamakan dengan tes di akhir pelajaran untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terkait konsep yang telah dipelajari.
Fase
engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation tersebut saling berhubungan dan saling mendukung satu
sama lain. Setiap tahap (fase) memiliki fungsi spesifik dan
memberikan kontribusi bagi guru dan siswa untuk meningkatkan pemahaman terhadap
pengetahuan ilmiah dan teknologi, sikap, serta keterampilan yang lebih baik
(Bybee et al., 2006).
Secara garis besar peran siswa pada setiap tahapan learning cycle 5E model dapat disajikan pada Gambar di bawah
Gambar 1 Peran Siswa
pada Setiap Tahapan LC5E
(diadaptasi
dari Kazu & Bozu, 2012)
Kelima tahapan model siklus belajar 5E dapat digambarkan seperti pada Gambar berikut
Gambar 2 Tahapan Learning Cycle 5E Model
(diadaptasi
dari Ergin, 2012; Tuna & Kacar, 2013; Wibowo et al., 2010)
Adapun sintaks model pembelajaran
siklus belajar 5E yang diadaptasi dari Bybee et al (2006), Lorsbash (dalam Soomro et al., 2010), Uzunoz (2011), dan Suastra (2009) disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Sintaks Learning
Cycle 5E Model
Fase
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Engagement
|
1. Guru memusatkan perhatian siswa.
2. Guru membangkitkan minat, motivasi, dan keingintahuan siswa mengenai
materi yang akan dipelajari.
3. Guru memfasilitasi siswa dalam menggali pengetahuan awal melalui
pemberian pertanyaan atau masalah yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
|
Eksploration
|
1. Guru membagikan LKS, memberikan suatu permasalahan untuk dicari solusinya
oleh siswa.
2. Siswa membentuk kelompok untuk melakukan diskusi mengenai permasalahan
yang diajukan oleh guru, mencari solusi/jawaban untuk permasalahan tersebut,
melakukan praktikum, melakukan pengujian hipotesis, serta melaku-kan
pengumpulan data/informasi.
|
3. Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan bimbingan seperlunya kepada
siswa.
|
Explanation
|
1. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis data/informasi yang
dikumpulkan dari kegiatan pada fase sebelumnya
2. Siswa menjelaskan konsep, informasi, pengetahuan yang mereka peroleh dari
kegiatan pada fase sebelumnya dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri.
3. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusi siswa.
4. Guru membantu siswa untuk menemukan kembali informasi yang hilang atau
mengganti informasi yang salah dengan yang baru.
|
Elaboration
|
1. Siswa mengaplikasikan konsep, informasi, pengetahuan, dan keterampilan
yang mereka peroleh pada fase sebelumnya ke dalam situasi atau masalah yang
baru yang penyelesaiannya
memerlukan penjelasan
yang identik atau mirip.
2. Siswa menerapkan pemahaman konsep mereka dengan
melakukan kegiatan tambahan
|
Evaluation
|
1. Guru melakukan umpan balik dengan memanggil kembali ide-ide, pengetahuan
atau keterampilan siswa yang telah dipelajari. Umpan balik dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap topik yang telah mereka
pelajari
2. Guru melakukan evaluasi/penilaian hasil belajar.
|
Berdasarkan pada sintaks model learning
cycle 5E, proses
pembelajaran yang dilakukan bukan lagi sekadar transfer ilmu pengetahuan dari
guru ke siswa, melainkan proses perolehan konsep yang berorientasi pada
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Model learning cycle 5E menekankan
kepada peran siswa sebagai pusat pembelajaran dan sebagai knowledge self-making (Budprom et al., 2010). Qarareh (2012) menyatakan model
learning cycle 5E mampu menciptakan sebuah
pembelajaran bermakna yang dapat meningkat-kan
prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, serta membantu mereka untuk
belajar secara aktif. Soomro et
al (2010) juga menyatakan model
learning cycle 5E efektif
digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa, membantu
siswa menikmati sains, mengerti materi, dan mengaplikasikannya dalam situasi
ilmiah.
Menurut
Cohen dan Clough (dalam Wibowo et al., 2010) penerapan
model learning cycle memberi keuntungan sebagai berikut:
1) Meningkatkan motivasi
belajar karena pebelajar (siswa) dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran.
2)
Membantu mengembangkan
sikap ilmiah pebelajar .
3)
Pembelajaran menjadi
lebih bermakna.
Adapun
kekurangan penerapan model learning cycle yang harus selalu diantisipasi
adalah sebagai berikut:
1) Efektifitas pembelajaran
rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
2) Menuntut kesungguhan dan
kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
3)
Memerlukan pengelolaan
kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
4) Memerlukan waktu dan
tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.
Ergin
(2012) menyatakan bahwa kaitannya dengan pelajaran fisika, model learning
cycle 5E dapat mengakibatkan:
1)
Prestasi yang lebih besar dalam
fisika.
2)
Retensi yang lebih baik dari konsep.
3)
Peningkatan sikap terhadap fisika.
4)
Peningkatan sikap terhadap belajar
fisika.
5) Peningkatan kemampuan penalaran.REFERENSI
KLIK "Show" UNTUK MELIHAT REFERENSI
cara download:
1. klik link diatas, kemudian anda dialihkan ke halaman google drive, klik tombol ''tanda panah kebawah'' (ada dibagian atas) untuk mendownload file.
NB. jika tombol download belum terlihat, arahkan cursor mouse ke bagian atas halaman untuk memuculkan menu tombol download.
SILAKAN BAGIKAN ARTIKEL INI MELALUI :
cara download:
1. klik link diatas, kemudian anda dialihkan ke halaman google drive, klik tombol ''tanda panah kebawah'' (ada dibagian atas) untuk mendownload file.
NB. jika tombol download belum terlihat, arahkan cursor mouse ke bagian atas halaman untuk memuculkan menu tombol download.
SILAKAN BAGIKAN ARTIKEL INI MELALUI :
Model Pembelajaran Siklus Belajar 5E (Learning Cycle 5E)
Reviewed by Sastra Project
on
July 28, 2016
Rating:
ReplyDeleteThank you, your article is very good
viagra asli
cialis asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
toko viagra jakarta
jual viagra jakarta
agen viagra jakarta
toko viagra asli
jual viagra asli
jual viagra
toko viagra
agen viagra
cialis jakarta
cialis asli jakarta
titan gel asli
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
viagra cod jakarta
obat viagra jakarta
obat viagra asli
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
jual cialis
toko cialis
obat cialis
obat cialis asli
obat kuat cialis
obat cialis jakarta
toko cialis jakarta
jual cialis jakarta
agen cialis jakarta
toko titan gel
jual titan gel
vitamale asli
permen soloco asli
maxman asli
vimax asli
viagra
titan gel
hammer of thor
hammer of thor asli
hammer of thor jakarta
hammer of thor asli jakarta
Sayang bgt referensinya gaada ditulis:(
ReplyDeleteEh maaf ada ternyata... Maaf mbak🙏🏻🙏🏻
Deletehttps://www.diaryguru.com/2020/04/model-pembelajaran-siklus-belajar.html
ReplyDeleteSiklus Belajar 5E
ReplyDeletehttp://postbe.parsiblog.com/category/%d9%81%d8%b6%d8%a7%d9%8a+%da%a9%d8%a7%d8%b1+%d8%a7%d8%b4%d8%aa%d8%b1%d8%a7%da%a9%d9%8a+%d9%be%d8%a7%d8%b1%d8%a7%d8%af%d8%a7%d9%8a%d8%b3+%d9%87%d8%a7%d8%a8/
ReplyDeletebest
ReplyDeletehttps://www.pinterest.com.au/raminfallahco/
https://www.pinterest.se/pin/763641680547137509/
https://www.pinterest.co.uk/pin/677017756464692529/
https://www.pinterest.com.mx/pin/722757440179487563/
https://www.pinterest.cl/pin/799881583799104958/?send=true
works.bepress
ReplyDelete500px
sketchfab
producthunt
letterboxd
ReplyDeletesandiegoreader
aeriagames
tupalo
threadless
express.yudu
grabcad
ReplyDeletewanelo
rhizome
kiva
ReplyDeleteآریا بارون
شرکت آریا بارون یکی از شرکتهای تولید کننده دربهای سردخانهای، ساندویچ پانل، کانالهای صنعتی، ساختمانهای پیش ساخته و غیره است. این شرکت با تجربهای که طی سالها کسب کرده، موفق شده است که در زمینه تولید انواع ساختمانهای پیش ساخته، ساندویچ پانل، دربهای سردخانه و … پیشتاز باشد،
All set for a Las Vegas CES that won’t exist
ReplyDeleteIt is the first time that the Consumer Electronics Show, the most important and best known technology fair by its acronym, CES, will be held in virtual format.
seforum
ReplyDeleteiniaturehorsetal
imatepheasanthu
over
hrono
ommunity
fo
gravity
zenstudios
gfo
ReplyDeletegforum
tep
afte
oru
ilykit
ummypet
enretrieve
xerforu
heilataba
ReplyDeleteinprnt
hewebhostin
oas
sianseven
overcloc
utocar
intro
slides
ReplyDeleteeffecthub
samkey
onlineboxing
ata5
realtimeche
vwiin
konektia
teasegam
barname
dforum
ReplyDeleteplayer
indiatoday
dndbeyond
wordreference
bcmtouring
kvraudio
indiarailinfo
xforum
adblockplu
ReplyDeleteonderslate
storyweave
wikihow
hicitysport
collinsdictiona
democraticun
rvetteforum
comodo
ranorex
ReplyDeleteshelledwarrior
msuk
evelopers
bungie
expat
rctech
ozgrid
dpreview
gfshjo
ReplyDeletegforudhjm
tepage
afteoogl
oruhyeu
ilykdhjrt
ummypetage
enretrieshve
xerfesoru
gfoimages
ReplyDeletegforumftw
tepoogl
afteyiop
orugoogle
ilykitplj
ummypetgoogl
enretrievegye
xerforuoypzx
ReplyDeletegfosgyytd
gforumgyt
tepgaay
aftesgsy
ortagu
ilykitgaty
ummypetagt
enretrievegss
xerforuhddh
gfoafga
ReplyDeletegforumzzzzz
tepagg
afteafg
oruagagag
ilykitzzzz
ummypetsgggs
enretrieveaft
xerforutwrr
gfoaffhr
ReplyDeletegforumgsyt
tepsgyt
aftesty
orusgs
ilykitgfast
ummypetgsrw
enretrievsgsge
xerforusgggg
gfogggga
ReplyDeletegforumhhshshgk
tepayyyhs
aftejjjjj
orujuuuuuuu
ilykitttraat
ummypetdhhh
enretrievetaatat
xeraggforu
gfoaggg
ReplyDeletegforumayyyy
tepattaatath
afteatyy
oruatay
ilykitaggaag
ummypetaggggg
enretrievaggge
xerforuaggg
ReplyDeletegfoirrrr
gforuuuuusum
tepaayay
afteaggaagg
oruyyyya
ilykitoooooo
ummyphhhhhjet
enretxxxrieve
work award to Ramin Fallah
ReplyDeleteخرید کامنت اینستاگرام
ReplyDeleteبهترین سایت خرید کامنت اینستاگرام
https://bit.ly/3p4s0nd
طبق آنچه گفته شد، اینستاگرام امروزه یک شبکه اجتماعی با تعداد کاربر بالا به حساب میآید که افراد بسیاری در آن مشغول به فعالیتاند و برای خود سابقه و تجربه بالایی کسب کردهاند؛ بنابراین اگر شما بخواهید به تازگی وارد این عرصه شوید، با مشکلات بسیاری روبرو میشوید؛ چرا که فعالیت شما از صفر شروع شده، در حالی که دیگر رقبای شما با تمام قدرت در حال کسب درآمد هستند.
حال شاید برای شما سوال پیش آید که آیا راهی برای طی کردن مسیر موفقیت با سرعت بیشتر وجود دارد یا خیر؟ پاسخ به این سوال بله است. اگر شما جزو افرادی هستید که تصمیم به راهاندازی کسب و کار خود دارید، نباید نگرانی از بابت عدم موفقیت یا شکست داشته باشید؛ زیرا امروزه راههای بسیاری برای موفق شدن وجود دارد که میتوانید از آنها کمک بگیرید.
به عنوان مثال میتوان به راههایی چون خرید پیج، خرید فالوور، خرید کامنت اینستاگرام، خرید لایک و … اشاره کرد. سایتهای گوناگونی امروزه مشغول به فعالیت هستند و امکان انجام این دست از امور را برای شما فراهم آوردهاند. توجه داشته باشید که تنها خرید فالوور، لایک و یا حتی خرید کامنت اینستاگرام ملاک بر موفقیت نیست، شما باید تناسب مناسبی را میان تعداد فالوور با تعداد لایک و کامنت ایجاد کنید؛ در غیر این صورت مشتریان خود را از دست میدهید، زیرا آنها فکر میکنند که شما قصد تقلب و دور زدن آنها را داشتهاید. ما در این مقاله تصمیم داریم شما را با یکی از این موارد، یعنی خرید کامنت اینستاگرام آشنا کنیم.
افزایش کامنت اینستاگرام
در ابتدا مثالی را بررسی کنیم که به شما نشان دهد خرید کامنت اینستاگرام تاثیر مثبتی بر فعالیت شما دارد. برای مثال خودتان را تصور کنید که تصمیم به خرید یک وسیله از طریق اینستاگرام دارید و با دو صفحه متفاوت در این راستا روبرو میشوید، اما میان این دو پیج تفاوتهایی نیز دیده میشود که میتوان به تعداد کامنت ها اشاره کرد؛ یعنی یکی از صفحات تعداد کامنت بالایی دارد و بسیاری از افراد نظرات خود را از محصول با یکدیگر در میان گذاشتهاند، اما پیج دیگر چنین شرایطی ندارد و کمتر کسی راجع به محصول نظر داده است. بدون شک شما نیز در چنین موقعیتی از پیج اول که تعداد کامنت بیشتری دارد خرید خود را انجام میدهید، زیرا حس اعتماد بیشتری به آن خواهید داشت.
ReplyDeletep1
p2
p3
p4
p5
p6
p7
p8
p9
p10
p11
p12
p13
p14
p15
p16
p17
p18
p19
p20
p21
p37
p22
p23
p24
p25
p26
p27
p28
p29
p30
p31
p32
p33
p34
p35
p36
ReplyDeletep1
p2
p3
p4
p5
p6
p7
p8
p9
p10
p11
p12
p13
p14
p15
p16
p17
p18
p19
p20
p21
p37
p22
p23
p24
p25
p26
p27
p28
p29