Model pembelajaran Predict-Observe-Explain
(POE) merupakan salah satu model pembelajaran yang
mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dan memberikan kesempatan kepada setiap
siswa untuk berperan secara aktif dalam proses belajar.
Di samping itu model pembelajaran POE mengacu pada filsafat konstruktivis, di mana siswa akan membangun pengetahuan di pikiranya sendiri berdasarkan pengalaman langsung yang ditemuinya pada saat pembelajaran. Selama pembelajaran dengan model ini, siswa didukung untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui proses penyelidikan. Siswa bekerja dengan peralatan sederhana pada setiap pengamatan mereka baik dalam demonstrasi maupun eksperimen. Menurut White dan Gunstone (dalam Keeratichamroen, 2007) model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) merupakan suatu model yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model pembelajaran ini melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi, dan akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi dan ramalan mereka sebelumnya. Terdapat beberapa alasan dalam pembelajaran mengapa digunakan model pembelajaran POE tersebut antara lain: (1) siswa merasa senang untuk melaksanakannya, hal ini disebabkan dalam kegiatan belajar siswa tidak hanya terbatas mendengarkan apa yang diberikan oleh guru, namun turut berperan aktif dalam kegiatan belajar seperti melaksanakan demonstrasi terkait materi yang dibahas, (2) siswa dapat memberikan contoh dari sebuah konsep abstrak yang diberikan, yaitu kemampuan siswa akan berkembang dalam mengaitkan materi yang dibahas dengan dunia nyata, (3) penerapan model ini dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran, karena pembelajaran yang dilalui siswa akan dirasakan lebih menarik dan bervariasi.
Di samping itu model pembelajaran POE mengacu pada filsafat konstruktivis, di mana siswa akan membangun pengetahuan di pikiranya sendiri berdasarkan pengalaman langsung yang ditemuinya pada saat pembelajaran. Selama pembelajaran dengan model ini, siswa didukung untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui proses penyelidikan. Siswa bekerja dengan peralatan sederhana pada setiap pengamatan mereka baik dalam demonstrasi maupun eksperimen. Menurut White dan Gunstone (dalam Keeratichamroen, 2007) model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) merupakan suatu model yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model pembelajaran ini melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi, dan akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi dan ramalan mereka sebelumnya. Terdapat beberapa alasan dalam pembelajaran mengapa digunakan model pembelajaran POE tersebut antara lain: (1) siswa merasa senang untuk melaksanakannya, hal ini disebabkan dalam kegiatan belajar siswa tidak hanya terbatas mendengarkan apa yang diberikan oleh guru, namun turut berperan aktif dalam kegiatan belajar seperti melaksanakan demonstrasi terkait materi yang dibahas, (2) siswa dapat memberikan contoh dari sebuah konsep abstrak yang diberikan, yaitu kemampuan siswa akan berkembang dalam mengaitkan materi yang dibahas dengan dunia nyata, (3) penerapan model ini dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran, karena pembelajaran yang dilalui siswa akan dirasakan lebih menarik dan bervariasi.
Menurut Wah Liew (2004) bahwa
pembelajaran dengan model POE dapat digunakan oleh guru untuk memberikan
pengertian yang mendalam pada aktivitas desain belajar dan strategi bahwa start
belajar berawal dari sudut pandang siswa bukan guru atau ahli sains.
Berdasarkan penemuan dari penelitian yang telah dilakukan memiliki implikasi
untuk pengembangan kurikulum, strategi belajar, pengembangan guru dan penilaian
pemahaman siswa serta tingkat prestasi belajar siswa. Tahapan pembelajaran POE
terdiri atas tiga bagian, pertama predict, kemudian observe, dan
yang terakhir adalah explain. Jika dijabarkan dalam bentuk bagan maka
dapat disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1
Tahap-tahap model pembelajaran POE
1.
Tahap Predict (Meramalkan)
Pada tahap ini siswa akan
meramalkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, menuliskan ramalan
tersebut beserta alasannya. Permasalahan yang diberikan berlaku untuk semua
anggota kelas. Siswa menyusun hipotesisnya berdasarkan pengetahuan awal yang mereka
miliki dan berdasarkan buku-buku sumber yang mereka baca terkait dengan
fenomena yang harus dipecahkan oleh siswa.
2.
Tahap Observe (Mengamati)
Pada tahap ini, guru memberikan
waktu kepada siswa untuk melaksakan percobaan atau demonstrasi terkait
permasalahan yang dibahas, untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis mereka
sebelumnya. Sebelum siswa melaksanakan praktikum terlebih dahulu siswa akan membentuk
kelompok yang terdiri atas 4 sampai dengan 5 orang. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam melaksanakan percobaan dan untuk mengefektifkan waktu yang
tersedia dalam pelajaran. Kemudian setelah melaksanakan praktikum siswa
mencatat apa yang mereka amati, mengaitkan prediksi mereka sebelumnya dengan
hasil pengamatan yang mereka peroleh.
3.
Tahap Explain (Menjelaskan)
Pada tahap ini siswa diberikan
kesempatan untuk menambah penjelasan ramalan mereka sebelumnya, dengan
berdiskusi antara masing-masing anggota kelompok. Kemudian siswa secara acak
dari masing-masing kelompok akan ditunjuk untuk menjelaskan atau memberikan
interpretasi terhadap permasalahan yang dibahas disertakan dengan hasil
pengamatan yang mereka peroleh. Dalam hal ini guru berperan dalam menengahi hasil diskusi
kelas siswa. Jika terdapat perbedaan hasil percobaan dengan prediksi siswa
sebelumnya, maka diharapkan siswa dapat menyertakan alasan mengapa hal tersebut
tidak sesuai dengan teori yang ada. Melalui penyampaian hasil diskusi tersebut,
siswa akan mulai membangun konsep baru dalam benaknya. Siswa yang belum
mempunyai kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas tetap
mengumpulkan hasil diskusinya pada akhir pelajaran.
Menurut Wah Liew (2004) manfaat model pembelajaran POE
adalah sebagai berikut.
1.
Model
Pembelajaran POE dapat digunakan untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh
siswa.
2.
Membangkitkan diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa
dengan guru.
3.
Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang belum
dipahami.
4.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu permasalahan.
Penilaian yang dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran ini, terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung, serta tugas yang disetorkan oleh siswa. Jadi setiap aktivitas
siswa mendapat penghargaan dari guru. Aktivitas guru dan siswa disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1.
Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model
Pembelajaran POE
Langkah Pembelajaran
|
Aktivitas Guru
|
Aktivitas Siswa
|
Tahap 1
Meramalkan (Predict)
|
Memberikan apersepsi terkait materi yang akan dibahas.
|
Memberikan hipotesis berdasarkan permasalahan yang diambil dari
pengalaman siswa, atau buku panduan yang memuat suatu fenomena terkait materi
yang akan dibahas.
|
Tahap 2
Mengamati (Observe)
|
Sebagai fasilitator dan
mediator apabila siswa mengalami kesulitan dalam melakukan pembuktian.
|
Mengobservasi dengan melakukan eksperimen atau demonstrasi berdasarkan
permasalahan yang dikaji dan mencatat hasil pengamatan untuk direfleksikan
satu sama lain.
|
Tahap 3.
Menjelaskan (Explain)
|
Memfasilitasi jalannya
diskusi apabila siswa mengalami kesulitan.
|
Mendiskusikan fenomena yang telah diamati secara konseptual-matematis,
serta membandingkan hasil observasi dengan hipotesis sebelumnya bersama
kelompok masing-masing.
Mempresentasikan hasil observasi di kelas, serta kelompok lain
memberikan tanggapan, sehingga diperoleh kesimpulan dari permasalahan yang
sedang dibahas.
|
(diadaptasi
dari Wah Liew, 2004)
Model pembelajaran POE memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, di mana dalam
proses belajar aktif siswa bekerja secara aktif atau ikut berpartisipasi dalam
proses pembelajaran. Dalam proses belajar yang aktif, aktivitas ditunjukkan
oleh siswa. Siswa hendaknya menggunakan otak, pemikiran, dalam memecahkan
permasalahan serta menerapkan apa yang
sudah dipelajari. Siswa akan mengambil tanggung jawab baik secara individu
maupun kelompok. Dalam kelompoknya siswa akan berbagi dan bekerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, seperti dalam melakukan pembuktian
terhadap hipotesis yang diberikan oleh siswa.
Belajar dengan melakukan demostrasi atau
eksperimen adalah untuk membuat siswa dapat membangun konsep, prinsip, teori,
dan hukum di benaknya. Melalui
pengamatan atau eksperimen dapat memberikan suatu proses belajar yang berarti
bagi siswa. Siswa dapat membandingkan antara teori yang diperoleh berdasarkan
literatur yang mereka baca dengan kenyataan atau fakta yang mereka temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Jika
antara teori dan fakta yang ditemukan tidak sesuai, maka akan terjadi konflik
kognitif yang dialami oleh siswa, di sini proses belajar akan dilalui oleh
siswa karena melalui proses berpikir siswa akan memperoleh pengetahuan yang
lebih bermakna dan akan tersimpan dalam memori jangka panjang siswa (Öztürk et
al, 2008). Hal ini disebabkan pengalaman merupakan suatu
informasi yang didapatkan secara empirik (penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa, dan perabaan) yang akan menjadi pengatahuan seseorang.
Dalam konteks sains pengalaman dapat
diperoleh melalui proses melakukan sesuatu dan memikirkan sesuatu dalam
lingkungannya. Pengalaman yang dimiliki pebelajar akan menjadi pengetahuan yang
berupa gagasan-gagasan awal (prior knowledge). Untuk mengubah pengalaman
awal (prior experience) menjadi (prior knowledge) diperlukan
proses bimbingan (Mardana et al, 2006).
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini
model pembelajaran POE adalah proses belajar yang berpusat pada pebelajar dan
berorientasi pada aktivitas, di mana pengalaman dan pengetahuan awal sebagai starting
point untuk belajar. Selanjutnya pembelajaran dilakukan dengan 3 tahapan yang meliputi: 1) Predict;
2) Observe; dan 3) Explain.
REFERENSI:
KLIK "Show" UNTUK MELIHAT REFERENSI
cara download:
klik link diatas, kemudian anda dialihkan ke halaman google drive, klik tombol ''tanda panah kebawah'' (ada dibagian atas) untuk mendownload file.
NB. jika tombol download belum terlihat, arahkan cursor mouse ke bagian atas halaman untuk memuculkan menu tombol download.
SILAKAN BAGIKAN ARTIKEL INI MELALUI:
cara download:
klik link diatas, kemudian anda dialihkan ke halaman google drive, klik tombol ''tanda panah kebawah'' (ada dibagian atas) untuk mendownload file.
NB. jika tombol download belum terlihat, arahkan cursor mouse ke bagian atas halaman untuk memuculkan menu tombol download.
Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)
Reviewed by Sastra Project
on
August 01, 2016
Rating:
No comments:
Silakan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini