Masalah Akademik dan Masalah Realistik dalam Pembelajaran Fisika

Suatu masalah dalam pembelajaran fisika merupakan tugas-tugas meminta siswa untuk merancang sederetan aksi atau tindakan yang dimulai dari kondisi awal sampai kepada suatu tujuan tertentu. Menurut Killen (1998), masalah adalah suatu situasi di mana beberapa informasi diketahui dan yang lain ditentukan.

            Dilihat dari konteksnya, permasalahan fisika dapat dibedakan atas permasalahan akademik dan  permasalahan realistik. Permasalahan akademik (academic problem) menunjuk pada masalah-masalah dalam buku teks fisika yang mengandung objek dan kejadian yang diidealkan yang tidak memiliki kaitan dengan realitas siswa (Heller & Hollabaugh, 1992). Permasalahan ini mendorong siswa untuk mengingat kumpulan rumus-rumus dan teknik (algoritma), untuk memecahkan masalah yang secara spesifik diidealkan. Dalam permasalahan akademik, variabel-variabel yang tidak diketahui terspesifikasi dengan jelas pada akhir kalimat soal dan variabel yang perlu dipecahkan secara konsisten dilaporkan dalam satuan yang konsisten. Hal ini tampak mendorong strategi pemilihan formula yang diingat yang berisi semua variabel yang tidak diketahui dan yang diketahui.

            Di lain pihak, masalah realistik (real-world problem) adalah masalah-masalah yang terdiri dari objek atau kejadian aktual yang akrab dengan siswa (Heller & Hollabaugh, 1992). Dalam permasalahan realistik tampak adanya motivasi atau alasan untuk mengetahui objek atau kejadian aktual yang akrab dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sebelum melakukan manipulasi matematik, siswa harus memutuskan (1) variabel-variabel spesifik mana yang akan berguna untuk menjawab pertanyaan, (2) konsep-konsep dan prinsip fisika apa yang akan diterapkan untuk menentukan variabel tersebut, (3) informasi apa yang diperlukan, dan (4) di mana dan bagaimana informasi itu akan diperoleh. Jadi terdapat hal-hal tertentu yang diperlukan, dipertimbangkan, dan diputuskan dalam proses pemecahan masalah dalam hal mengorganisasikan perolehan informasi yang tepat. Jadi dapat diduga bahwa pemecahan masalah realistik menekankan pada penerapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika, karena permasalahan tersebut memang mendorong  keputusan tersebut.

            Heller dan Hollabaugh (1992) menunjukkan empat karateristik permasalahan realistik yaitu sebagai berikut.

1. Pernyataan masalah tidak selalu menspesifikasikan variabel yang tidak diketahui, siswa harus memutuskan variabel target yang akan menjawab pertanyaan.
2. Lebih banyak informasi yang disediakan daripada yang diperlukan untuk memecahkan masalah, informasi yang paling tepat harus dipilih berdasarkan pada prinsip fisika tertentu yang diterapkan pada pemecahan masalah.
3. Beberapa informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah mungkin tidak tersedia, siswa pertama-tama menentukan prinsip fisika yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut, kemudian menggunakan pengetahuan dari struktur pengetahuan yang telah dimilikinya
4. Asumsi yang masuk akal mungkin dapat dibuat untuk menyerdahanakan masalah dan menghasilkan solusi yang bermakna.

Umumnya masalah realistik lebih kompleks dan melibatkan pengambilan keputusan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika yang akan digunakan dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, dapat mendorong dan memusatkan diskusi siswa pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika apa yang diterapkan untuk memecahkan masalah daripada rumus-rumus apa yang digunakan.

REFERENSI:

KLIK "Show" UNTUK MELIHAT REFERENSI

Heller, P. & Hollabaugh, M. 1992. Teaching problem solving through cooperative grouping. Part 2: designing problems and structuring groups. American Journal of Physics, 60(7)

Killen, R. 1998. Effective Teaching Strategies: lessons from research and pratice. Australia: Social Science Press.