Pembelajaran
mandiri adalah sebuah teori pendidikan dipengaruhi oleh teori konstruktivisme
(Ben-Ari, 1998; Alharbi et al, 2011) dan pembelajaran sosial (Bandura, 2001;
Alharbi et al, 2011). Self regulated
learning merupakan suatu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
untuk memberdayakan dirinya, mengontrol dirinya, dan memotivasi dirinya dalam
suatu pembelajaran.
Model self regulated
learning dapat dibagi menjadi beberapa asumsi utama (Pintrich, 2004;
Alharbi et al, 2011). Pertama, peserta didik dianggap sebagai peserta aktif
dalam proses pembelajaran bukan penerima pasif pengetahuan. Kedua, adalah
mungkin bagi pelajar untuk kontrol, monitor dan mengatur diri beberapa proses
pembelajaran. Akhirnya, instruktur memiliki tujuan dan proses pembelajaran
dapat dievaluasi untuk menentukan apakah proses belajar yang saat ini akan
mencapai tujuan itu, atau apakah perubahan diperlukan.
Self-regulated learning
atau pembelajaran mandiri adalah proses konstruktif yang aktif dimana peserta
didik menetapkan tujuan untuk pembelajaran dan memantau, mengatur, dan
mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku mereka, dipandu dan dibatasi oleh
tujuan mereka dan fitur kontekstual dari lingkungan (Pintrich & Zusho, 2002; Sahabudin & Ali,
2012). Peserta didik self regulated
mengambil tanggung jawab terhadap kegiatan belajar mereka. Mereka
mendefinisikan tujuan dan masalah-masalah yang mungkin yang mungkin akan
dihadapinya dalam mencapai tujuan-tujuannya, mengembangkan standar tingkat
kesempurnaan dalam pencapaian tujuannya, dan mengevaluasi cara yang paling baik
untuk mencapai tujuannya.
Menurut Schunk dan Zimmerman
(2008) (dalam Loong,
2012), SRL digambarkan sebagai proses
dimana peserta didik secara pribadi mengaktivasi dan mempertahankan kognisi, pengaruh, dan perilaku yang sistematis
berorientasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, sementara Purdie et al. (1996) (dalam Loong, 2012) menggambarkan peserta didik mandiri sebagai
inisiator diri yang menggunakan kontrol pilihan atas metode yang diperlukan untuk
mendapatkan tujuan pembelajaran yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri.
Peserta
didik dapat meningkatkan strategi belajar mereka melalui berbagai teknik yang
berbeda. Teknik ini jatuh ke dalam kategori berikut (Pintrich & De Groot,
1990; Alharbi et al, 2011). (1) Strategi belajar kognitif merupakan metode yang
digunakan oleh pelajar untuk berurusan dengan materi pembelajaran yang
sebenarnya. Elaborasi metode, seperti meringkas, mengutip dan menghubungkan
informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada adalah salah satu strategi
kognitif yang memiliki dampak positif pada kinerja akademik siswa (Pintrich
& De Groot, 1990; Alharbi et al, 2011). (2) Strategi pembelajaran
metakognitif didasarkan pada pengetahuan pelajar dan pengaturan diri dari
kognisi mereka sendiri melalui perencanaan dan pemantauan kegiatan kognitif
belajar mereka (Pintrich, 1999; Alharbi et al, 2011). Perencanaan melibatkan
pengaturan tujuan dan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan untuk memandu
penelitian dan membuat proses belajar lebih mudah. Strategi pemantauan meliputi
penilaian diri untuk memverifikasi pemahaman pelajar material. (3) Strategi
pengelolaan sumber daya memerlukan peserta didik untuk menguasai lingkungan
belajar mereka. Hal ini meliputi manajemen waktu dan lingkungan belajar.
Zimmerman
(1999) (dalam Latipah, 2010)
menjelaskan juga bahwa self regulated
learning memiliki empat dimensi yakni motivasi (motive), metode (method), hasil kinerja (performance), dan lingkungan atau kondisi sosial (environment social). Motivasi merupakan
inti dari pengelolaan diri dalam belajar, dimana melalui motivasi siswa mau
mengambil tindakan dan tanggung jawab atas kegiatan belajar yang ia lakukan
(Smith, 2001; Latipah, 2010). Metode adalah strategi yang tepat untuk
meningkatkan kualitas belajarnya. siswa yang menggunakan metode self regulated learning memiki kesadaran
terhadap hasil kinerjanya. Ada beberapa proses dalam pengelolaan diri diri
dalam belajar yang perlu dilakukan berkaitan dengan dimensi hasil kinerja yakni
self monitoring, self judgement, dan action control. Atribut regulasi diri
yang terdapat pada seseorang self
regulated learner berkaitan dengan dimensi lingkungan adalah adanya
sensitivitas siswa terhadap lingkungan (termasuk lingkungan sosial) dan sumber
daya (resource) yang terdapat
disekitarnya.
Self regulated learning merupakan kombinasi keterampilan belajar akademik dan pengendalian diri yang membuat pembelajaran terasa lebih mudah, sehingga para siswa lebih termotivasi (Glynn, Aultman, & Owens, 2005; Latipah, 2010). Termotivasinya peserta didik dalam belajar, apabila peserta didik merasa nyaman dan mengalami kemudahan pada saat belajar. Peserta didik yang mampu mengendalikan dan memotivasi dirinya dalam pembelajaran akan menbawa dampak yang sangat besar terhadap pencapaian hasil belajarnya. Siswa yang belajar dengan regulasi diri mentranformasikan kemampuan-kemampuan mentalnya menjadi keterampilan-keterampilan dan strategi akademik (Zimmerman, 2000; Latipah, 2010). Zimmerman (2000) (dalam alharbi et al, 2011) dikonseptualisasikan pembelajaran mandiri sebagai tiga fase siklik model yang mencoba menjelaskan mengapa dan bagaimana siswa mencapai akademis. Fase pertama disebut pemikiran yang fase. Pada fase ini, sebelum benar-benar terlibat dalam pembelajaran tugas, siswa memiliki satu set standar dari kognisi (misalnya, penetapan tujuan dan perencanaan) dan kepercayaan diri (misalnya, tugas bunga, self-efficacy) yang akan berdampak bagaimana mereka akan mendekati tugas. Dalam Fase kedua, fase kinerja, siswa mulai untuk benar-benar terlibat dalam perilaku yang dibutuhkan untuk berhasil mencapai nya gol. Secara khusus, siswa memantau kemajuan belajar mereka dan menggunakan strategi yang dipilih untuk melakukan tugas belajar. Selama fase terakhir dari model, fase refleksi diri, siswa menggunakan diri dimonitor hasil untuk membuat penilaian mengenai kinerja belajar mereka.
Self regulated learning merupakan kombinasi keterampilan belajar akademik dan pengendalian diri yang membuat pembelajaran terasa lebih mudah, sehingga para siswa lebih termotivasi (Glynn, Aultman, & Owens, 2005; Latipah, 2010). Termotivasinya peserta didik dalam belajar, apabila peserta didik merasa nyaman dan mengalami kemudahan pada saat belajar. Peserta didik yang mampu mengendalikan dan memotivasi dirinya dalam pembelajaran akan menbawa dampak yang sangat besar terhadap pencapaian hasil belajarnya. Siswa yang belajar dengan regulasi diri mentranformasikan kemampuan-kemampuan mentalnya menjadi keterampilan-keterampilan dan strategi akademik (Zimmerman, 2000; Latipah, 2010). Zimmerman (2000) (dalam alharbi et al, 2011) dikonseptualisasikan pembelajaran mandiri sebagai tiga fase siklik model yang mencoba menjelaskan mengapa dan bagaimana siswa mencapai akademis. Fase pertama disebut pemikiran yang fase. Pada fase ini, sebelum benar-benar terlibat dalam pembelajaran tugas, siswa memiliki satu set standar dari kognisi (misalnya, penetapan tujuan dan perencanaan) dan kepercayaan diri (misalnya, tugas bunga, self-efficacy) yang akan berdampak bagaimana mereka akan mendekati tugas. Dalam Fase kedua, fase kinerja, siswa mulai untuk benar-benar terlibat dalam perilaku yang dibutuhkan untuk berhasil mencapai nya gol. Secara khusus, siswa memantau kemajuan belajar mereka dan menggunakan strategi yang dipilih untuk melakukan tugas belajar. Selama fase terakhir dari model, fase refleksi diri, siswa menggunakan diri dimonitor hasil untuk membuat penilaian mengenai kinerja belajar mereka.
REFERENSI:
KLIK "Show" UNTUK MELIHAT REFERENSI
Self Regulated Learning
Reviewed by Sastra Project
on
August 17, 2016
Rating:
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyDeleteKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
ReplyDeleteThank you, your article is very good
viagra asli
cialis asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
toko viagra jakarta
jual viagra jakarta
agen viagra jakarta
toko viagra asli
jual viagra asli
jual viagra
toko viagra
agen viagra
cialis jakarta
cialis asli jakarta
titan gel asli
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
viagra cod jakarta
obat viagra jakarta
obat viagra asli
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
jual cialis
toko cialis
obat cialis
obat cialis asli
obat kuat cialis
obat cialis jakarta
toko cialis jakarta
jual cialis jakarta
agen cialis jakarta
toko titan gel
jual titan gel
vitamale asli
permen soloco asli
maxman asli
vimax asli
viagra
titan gel
hammer of thor
hammer of thor asli
hammer of thor jakarta
hammer of thor asli jakarta